Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menggegerkan warga sekitar setelah memuntahkan awan panas guguran pada Kamis pagi. Kejadian ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.10 WITA, dan menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah.
Detail Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, erupsi tersebut menyebar awan panas sejauh kurang lebih tiga kilometer ke arah utara timur laut. Selain itu, kolom abu yang dihasilkan teramati memiliki tinggi sekitar 5.000 meter dari atas puncak gunung, mencapai lebih kurang 6.584 meter di atas permukaan laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 47.3 mm dan berdurasi lebih kurang 24 menit 5 detik. Data ini menunjukkan kekuatan erupsi yang cukup signifikan dan memerlukan perhatian seluruh elemen masyarakat.
Status Gunung dan Imbauan untuk Masyarakat
Dalam menanggapi situasi ini, Gunung Lewotobi Laki-laki kini berada pada Status Level IV (Awas). Oleh karena itu, pemerintah meminta masyarakat dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi. Status ini menunjukkan betapa bahayanya kondisi yang ada dan mengharuskan langkah-langkah preventif.
Masyarakat di sekitar wilayah tersebut juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Hal ini sangat vital, khususnya jika hujan turun dengan intensitas tinggi, yang dapat memperburuk situasi dan berpotensi menimbulkan bencana tambahan.
Pentingnya Mengikuti Arahan Pemerintah
Dalam situasi yang seperti ini, ketenangan dan kepatuhan pada arahan pemerintah sangat diperlukan. Masyarakat diminta untuk tidak mempercayai isu-isu yang bersumber dari informasi tidak jelas. Kewaspadaan dan solidaritas sangat dibutuhkan untuk menjaga keselamatan bersama.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, masyarakat yang berada dalam radius 7 km dari puncak gunung diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Keselamatan adalah prioritas utama, dan tahapan evakuasi harus dilakukan dengan cepat dan tertib.
Tindakan yang Ditempuh oleh Aparat
Aparat kepolisian setempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Basarnas juga telah mengambil langkah-langkah preventif. Akses jalan yang melintasi wilayah dalam radius 7 km telah ditutup untuk menghindari risiko bagi masyarakat yang berpotensi terjebak dalam situasi berbahaya akibat erupsi.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko dan memastikan keselamatan bagi warga. Pihak berwenang terus memantau situasi dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki adalah pengingat betapa aktif dan berbahayanya alam. Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti petunjuk, dan mengutamakan keselamatan di atas segalanya. Semoga situasi ini segera membaik dan tidak menimbulkan dampak lebih lanjut bagi masyarakat di sekitar.