Jakarta (ANTARA) - Pada Minggu (17/11), beberapa peristiwa penting terjadi di Tanah Air yang patut dicermati. Di antara isu-isu tersebut adalah peringatan mengenai guguran lava dari Gunung Karangetang di Sulawesi Utara, serta kiriman bantuan sosial untuk korban erupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur.
Mewaspadai Guguran Lava Gunung Karangetang
Badan Geologi telah memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar kawasan Gunung Karangetang untuk mewaspadai kemungkinan adanya guguran lava dan awan panas. Disampaikan melalui laporan resmi, kondisi lava yang teramati belum stabil dan berpotensi runtuh, terutama di sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya. Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak mendekati kawasan berbahaya yang berjarak radius 2,5 kilometer dari puncak kawah.
Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat
Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat juga menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada petang Minggu, gunung ini mengeluarkan sinar api setinggi 100 meter dan kolom abu mencapai ketinggian 800 meter. Menurut petugas pengamatan setempat, erupsi ini terdeteksi di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan berlangsung selama sekitar 52 detik.
Peringatan 100 Tahun Ali Akbar Navis
Di kalangan sastra, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama KBRI Paris merayakan 100 tahun sastrawan Ali Akbar Navis. Acara ini bertujuan untuk menduniakan karya-karya Navis dan menjadikannya inspirasi bagi generasi muda. Acara yang berlangsung di Kantor Pusat UNESCO di Paris dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk akademisi dan pecinta sastra.
Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Sementara itu, para pengungsi terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi di NTT menerima bantuan berupa 500 kilogram ikan segar. Bantuan ini disalurkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia. Ikan segar disampaikan langsung ke posko pengungsian di beberapa desa yang terdampak.
Bantuan Sosial Panglima TNI untuk Korban Erupsi
Panglima TNI juga turut berpartisipasi dalam penanganan bencana ini dengan memberikan bantuan sosial. Jenderal TNI Agus Subianto bersama timnya mengirimkan lebih dari dua ton bantuan ke posko pengungsian yang tersebar di kabupaten Flores Timur. Bantuan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar para korban.
Dengan peristiwa-peristiwa tersebut, masyarakat diharapkan tetap waspada dan dapat berkontribusi dalam penanganan bencana. Mengingat kerentanan wilayah Indonesia terhadap bencana alam, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.