Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

ADRO Umumkan Dampak Divestasi AAI, Simak Rincian Kinerja Keuangan

ADRO Umumkan Dampak Divestasi AAI, Simak Rincian Kinerja Keuangan

by Budi Santoso at 17 Oct 2024 15:40

Kabar terbaru datang dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang memperbarui informasi terkait rencana penjualan anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Rencana ini tentu saja memiliki implikasi signifikan tidak hanya bagi ADRO, tetapi juga bagi pasar dan pemegang sahamnya. Melalui keterbukaan informasi yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Direktur, Christian Ariano Rachmat, dan Direktur Michael William P. Soeryadjaya, ADRO memberikan gambaran lebih jelas tentang dampak pelepasan AAI terhadap kinerja keuangannya.

Performa Keuangan yang Terpengaruh oleh Divestasi

Dalam laporan proforma keuangan yang disampaikan, menunjukkan bahwa AAI menyumbang persentase yang signifikan terhadap pendapatan dan laba bersih ADRO. Secara spesifik, AAI menyumbang 89,4% terhadap pendapatan dan 104,8% terhadap laba bersih ADRO secara konsolidasi. Dengan kata lain, divestasi AAI diperkirakan akan mengurangi pendapatan dan laba bersih usaha konsolidasian ADRO sebesar 65% dan 64%, masing-masing.

Angka ini cukup mengejutkan, mengingat ADRO memperkirakan bahwa pendapatan usaha konsolidasi per 30 Juni 2024 akan menurun dari US$ 2,97 miliar menjadi US$ 1,05 miliar, sementara laba bersih akan berkurang dari US$ 880,18 juta menjadi US$ 321,01 juta. Namun, manajemen ADRO menegaskan bahwa meskipun terjadi penurunan, perusahaan masih memiliki sekitar 35% dari pendapatan yang diperoleh sebelum divestasi AAI.

Strategi ADRO ke Depan

Manajemen ADRO menyatakan, meskipun mereka merencanakan divestasi AAI, perusahaan tetap akan fokus pada pengembangan proyek-proyek lainnya di bidang energi. Dengan harapan, langkah ini akan mendukung programa ekonomi hijau yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Dalam keterangan tersebut, meskipun ADRO kehilangan cadangan batubara termal, mereka tetap memiliki cadangan batubara metalurgi yang penting bagi industri baja melalui anak perusahaan lainnya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), sejumlah 173 juta ton.

Rencana Penawaran Umum Saham AAI

AAI, yang hampir sepenuhnya dimiliki oleh ADRO dengan persentase 99,9999%, saat ini dalam proses penawaran umum melalui mekanisme Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS). Proses ini akan dilakukan bersamaan dengan Initial Public Offering (IPO) AAI. Dalam rencana tersebut, ADRO akan menawarkan sebanyak 7.008.202.240 saham yang dimiliki di AAI, dan setelah IPO diperkirakan kepemilikan saham ADRO pada AAI akan terdilusi menjadi 90% dari total modal ditempatkan.

Harga penawaran untuk PUPS akan ditentukan berdasarkan Volume Weighted Average Price (VWAP), yang diambil setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di bursa. Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Penilai Independen, harga penawaran final akan berkisar antara serendah-rendahnya US$ 2,44 miliar (atau 31,8% dari total ekuitas ADRO) hingga setinggi-tingginya US$ 2,62 miliar (34,1% dari total ekuitas ADRO).

Tanggal Penting dalam Proses Ini

Pembeli saham AAI akan didasarkan pada para pemegang saham ADRO yang terdaftar pada Tanggal Pencatatan yang direncanakan jatuh pada 27 November 2024. Selanjutnya, untuk melaksanakan aksi korporasi ini, ADRO akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024.

Pergerakan Saham ADRO di Pasar

Dari sisi pasar, hingga perdagangan pada 17 Oktober 2024, harga saham ADRO menunjukkan penguatan sebesar 1,04%, mencapai level Rp 3.890 per saham. Secara year to date, harga saham Adaro Energy telah melonjak cukup signifikan sebesar 63,45%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan yang dihadapi ADRO dari divestasi AAI, investor masih memiliki keyakinan yang tinggi terhadap potensi bisnis perusahaan ini ke depan.

Kesimpulan

Dengan langkah memisahkan AAI melalui divestasi, ADRO kemungkinan akan mengalami perubahan signifikan dalam struktur pendapatan dan laba bersih. Namun, dengan optimisme yang ditunjukkan oleh manajemen dalam mengembangkan proyek-proyek energi baru dan memastikan kelangsungan usaha, langkah ini bisa menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang lebih baik bagi perusahaan. Para pemegang saham dan investor tentunya menantikan perkembangan lebih lanjut dan dampaknya terhadap kinerja keuangan Adaro Energy di masa mendatang.