Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tengah mempersiapkan strategi untuk menggenjot bisnis emasnya pada tahun-tahun mendatang. Hal ini dilakukan dengan membidik tiga target market nasabah yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan dari bisnis emas perusahaan. Dalam konferensi BSI Communication Summit 2024 yang berlangsung pada Jumat (18/10/2024), Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa pihaknya menyasar nasabah dari segmen haji, payroll, dan priority.
Dari jumlah total 21 juta nasabah BSI, saat ini komposisi dari masing-masing segmen nasabah tersebut adalah; segmen haji sebesar 56,90%, segmen payroll 41,10%, dan segmen priority 2,10%. Ini menunjukkan potensi yang cukup baik untuk pengembangan layanan bisnis emas ke depannya.
Peluang Bisnis Emas di Pasar Syariah
Bisnis emas kian menarik perhatian banyak lembaga keuangan, tidak terkecuali BSI. Menurut Anton, sekarang ini pembelian emas telah menjadi semakin mudah dan cepat berkat hadirnya platform mobile banking. Dengan kemudahan akses ini, nasabah dapat melakukan transaksi emas dengan hanya beberapa klik di ponsel mereka.
Tren investasi emas menunjukkan perkembangan yang signifikan di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran untuk berinvestasi dan mengelola keuangan secara lebih baik. BSI mengambil langkah strategis dengan menawarkan berbagai opsi pembelian emas bagi nasabah, termasuk margin keuntungan yang kompetitif dan biaya administrasi yang terjangkau.
Segmentasi Pasar: Fokus pada Haji, Payroll, dan Priority
Dari analisis pasar yang dilakukan, BSI menemukan bahwa segmen haji memiliki potensi yang sangat besar. Dengan banyaknya jamaah haji yang ingin berinvestasi menjelang keberangkatan, nasabah di segmen ini cukup aktif dalam melakukan transaksi emas.
Di segmen payroll, BSI juga melihat peluang yang menjanjikan. Banyak pekerja yang mengandalkan layanan payroll untuk mensejahterakan diri dan keluarga mereka. Dengan program yang bisa menjangkau segmen ini, BSI berharap dapat meningkatkan keterlibatan nasabah di bidang investasi emas.
Adapun segmen priority, meskipun masih kecil, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Nasabah di segmen ini umumnya adalah individu dengan kemampuan finansial yang lebih baik dan cenderung berinvestasi dalam produk-produk yang lebih premium seperti emas.
Kemudahan Investasi Emas
Dari sisi nasabah, BSI menawarkan nilai uang yang semakin terjangkau untuk investasi emas. Kini nasabah dapat membeli emas dalam gram yang lebih kecil dari sebelumnya, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan banyak uang sekaligus. Hal ini adalah bagian dari usaha BSI untuk memudahkan akses bagi nasabah agar dapat berinvestasi tanpa harus merasa terbebani secara finansial.
Saat ini, orang tidak perlu membeli emas dalam berat standar seperti 1 gram atau 5 gram saja. Dengan keberadaan sistem cicilan dan fleksibilitas tenor investasi, nasabah dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik. Pengaturan pembayaran yang fleksibel ini memungkinkan nasabah untuk menyesuaikan anggaran mereka, sehingga investasi emas menjadi lebih terjangkau dan inklusif.
Analisis Marginal dan Keuntungan
Bagi BSI, margin keuntungan dari bisnis emas sangatlah kompetitif. Melihat potensi keuntungan yang ada, BSI berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas, baik melalui inovasi produk maupun strategi pemasaran yang tepat sasaran. Dengan biaya administrasi yang rendah dan penawaran beragam, BSI bertekad untuk meningkatkan kinerja bisnis emasnya.
Inovasi juga dapat dilihat dari pendekatan yang lebih digital dalam melakukan transaksi. Saat ini, banyak nasabah yang lebih memilih melakukan transaksi melalui aplikasi mobile banking dibandingkan dengan datang ke cabang. Hal ini mendorong BSI untuk terus melakukan perbaikan pada platformnya sehingga pengalaman pengguna semakin optimal.
Kesimpulan
Berdasarkan kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa BSI memiliki strategi menyerang dengan fokus pada tiga segmen nasabah yang berbeda, yaitu haji, payroll, dan priority. Dengan memanfaatkan kemudahan akses serta fleksibilitas dalam investasi emas, BSI percaya dapat meningkatkan minat nasabah dalam berinvestasi. Walaupun tantangan tetap ada, potensi bisnis emas di Indonesia tampaknya terus berkembang, dan BSI siap untuk menggenggam peluang ini.
Sebagai langkah lanjut, BSI diharapkan terus melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang semakin tinggi.