Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

BUMN Siap Melantai di BEI: Menarik untuk Investor?

BUMN Siap Melantai di BEI: Menarik untuk Investor?

by Andika Pratama at 17 Oct 2024 18:28

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bahwa lebih banyak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melaksanakan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan harapannya agar di bawah pemerintahan baru, tambahan suplai dari perusahaan-perusahaan pelat merah bisa masuk ke BEI. Ia menekankan pentingnya IPO bagi BUMN dalam memperluas pangsa pasar dan mendapatkan modal.

Pertamina Hulu Energi dan PalmCo: Prospek IPO

Sebelumnya, ada spekulasi mengenai entry-nya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ke pasar saham pada tahun ini. Namun, rencana tersebut terpaksa ditunda karena Kementerian BUMN menilai kondisi pasar saat ini tidak mendukung. Hal ini dibenarkan oleh Iman yang mengatakan, "Sampai saat ini di pipeline belum ada IPO BUMN, mungkin di 2025 mulai akan ada BUMN maupun anak BUMN lain yang bisa melantai di BEI," jelasnya.

Selain PHE, perusahaan BUMN lainnya yang juga tengah dipersiapkan untuk IPO adalah PalmCo, perusahaan sawit gabungan dari sub holding PT Perkebunan Negara (PTPN). Meskipun banyak harapan, rencana IPO PalmCo tidak akan dipaksakan tahun ini. Target untuk melantai di BEI ditetapkan pada tahun 2025, jika tidak ada halangan.

Kemungkinan Pertambahan IPO di Masa Mendatang

Iman mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian BUMN tampaknya sedang dalam keadaan wait and see, khususnya menyusul gelaran pemilihan umum (pemilu). Ini mengindikasikan adanya ketidakpastian yang mungkin memengaruhi keputusan IPO. Dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan IPO BUMN, BEI juga tengah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai ketentuan batas free float dan ukuran pelepasan saham. Iman merekomendasikan kemungkinan pengecualian dalam batasan ini, terutama untuk perusahaan-perusahaan besar yang ingin melantai di bursa.

Daya Serap Pasar Modal Indonesia

Menurut pengamat pasar modal, Satrio Utomo, meskipun belum ada aksi signifikan dari BUMN untuk melakukan IPO, daya serap untuk penawaran umum saham masih sangat tinggi di pasar modal Indonesia. Ia menyontohkan keberhasilan IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang mampu menarik investasi besar.
Berdasarkan data yang ada, BUKA berhasil menjual 25,7 juta saham di harga Rp 850 per saham, sehingga mengantongi dana segar sebesar Rp 21,9 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih sangat menarik bagi investor.

Selain itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga berhasil meraup dana segar sebesar Rp 13,7 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 400,31 triliun. Meskipun harga saham BUKA dan GOTO masih berada di bawah harga IPO, Satrio tetap optimis akan potensi pasar modal Indonesia ke depannya. "Dengan listing GOTO yang sebesar itu, Djarum, Freeport, PLN, dan Pertamina sangat rugi jika tidak mendorong anak usahanya untuk melantai di bursa," tambahnya.

Peluang bagi Anak Usaha PLN

Perlu diperhatikan bahwa hingga saat ini, belum ada anak usaha PLN yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka. Jika ada anak usaha PLN yang melantai di BEI, hal ini bisa menjadi angin segar bagi pasar. Ada banyak harapan yang tergantung pada keputusan Kementerian BUMN dan OJK untuk memberikan kemudahan dan mendorong IPO, sehingga dapat mengoptimalkan potensi investasi di sektor BUMN.

Kesimpulan

Dengan situasi yang saat ini ada, rencana IPO dari perusahaan-perusahaan BUMN mungkin masih memerlukan waktu. Namun, optimisme yang ada di kalangan manajemen BEI dan para pengamat pasar menunjukkan bahwa ada harapan untuk pertumbuhan lebih lanjut di kalangan BUMN untuk terjun ke pasar saham. Para investor tentunya harus mencermati perkembangan ini, mengingat ketidakpastian pasar yang ada dan potensi yang dimiliki oleh IPO BUMN di masa mendatang.