Di tengah ketidakpastian pasar global, bursa saham Asia menunjukkan performa positif pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024. Mayoritas indeks saham di kawasan ini mengalami penguatan, merespons sentimen optimis yang ditimbulkan oleh kenaikan yang terjadi di Wall Street. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bloomberg, komunikasi pasar menunjukkan bahwa tren positif ini membawa harapan baru bagi para investor.
Indeks Asia Bergerak Positif
Menurut informasi lebih lanjut, pada pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 tercatat mengalami penurunan tipis sebesar 12,71 poin atau 0,02%, dengan posisi di level 39.171,70. Meskipun demikian, indeks lainnya tercatat menguat, dengan Hang Seng mengalami kenaikan 185,14 poin atau 0,91%, di level 20.471,99. Sementara itu, Taiex naik 96,55 poin atau 0,44% mencapai 23.156,81, dan Kospi bertambah 0,63 poin atau 0,04% di level 2.611,31.
Selain itu, ASX 200 mengalami penguatan hingga 66,65 poin atau 0,80%, mencapai posisi 8.351,40. Indeks Straits Times juga naik 23,57 poin atau 0,65%, berada di level 3.614,29, sedangkan FTSE Malaysia menguat 4,77 poin atau 0,29% di 1.637,40.
Sentimen Positif dari Wall Street
Pendorong utama penguatan bursa Asia ini berasal dari performa positif yang ditunjukkan oleh pasar saham Amerika Serikat sebelumnya. Investasi yang mengalir ke saham-saham berkapitalisasi kecil menunjukkan adanya pergeseran minat di kalangan investor dari perusahaan teknologi besar yang sebelumnya menjadi favorit. Menurut David Russell, pakar pasar dari TradeStation, pergeseran ini terjadi karena investor mungkin mengharapkan lebih banyak katalis positif untuk saham-saham berkapitalisasi kecil dalam waktu dekat.
Harapan Dari Ekonomi China
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi China juga menjadi fokus perhatian. Setelah indeks perusahaan China yang terdaftar di AS mencatatkan kenaikan hampir 1% pada hari Rabu, hal ini menunjukkan adanya potensi kebangkitan di ekuitas China. Para investor saat ini tengah mencerna langkah-langkah dukungan yang diambil oleh pemerintah China untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ini, Presiden Xi Jinping telah meminta kepada para pejabat pemerintah untuk berusaha maksimal di kuartal terakhir tahun ini agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Data ekonomi untuk kuartal III-2024 diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi China, dan akan dirilis pada hari Jumat pekan ini.
Reaksi Investor Terhadap Data Ekonomi
Investor juga tampaknya menyikapi dengan hati-hati menjelang rilis data ekonomi China. Keberhasilan atau kegagalan dalam mencetak pertumbuhan yang diharapkan akan sangat berpengaruh pada persepsi pasar dan perilaku investasi selanjutnya. Jika data menunjukkan kinerja yang baik, bisa dipastikan bahwa sentimen positif akan mengalir ke arah bursa saham, tidak hanya di Asia tetapi juga di pasar global. Di sisi lain, jika hasilnya kurang memuaskan, bisa jadi itu akan mengekspos pasar ke arah bearish.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, penguatan bursa Asia pada perdagangan hari ini mencerminkan optimisme yang berkembang di antara para investor. Hal ini ditandai dengan naiknya indeks-indeks utama di berbagai negara, meskipun ada beberapa indeks yang mencatatkan penurunan ringan. Pengawasan terus menerus akan kondisi ekonomi, khususnya di China, dan reaksi pasar terhadap data-data yang akan dirilis diharapkan dapat memberikan arah baru bagi investasi di Asia dan global.