Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri logistik dan transportasi, PT Chandra Daya Investasi (CDI) melalui anak usahanya, PT Chandra Shipping International (CSI), kembali menunjukkan komitmennya untuk berinovasi. Pada tanggal 4 Oktober 2024, CSI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) yang bertujuan untuk menjajaki studi kelayakan potensi kerja sama di bidang kimia, bitumen, dan transportasi angkutan laut lainnya.
Kolaborasi untuk Peningkatan Layanan
Dengan latar belakang CSI yang terafiliasi dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), kemitraan ini menyasar pada pengembangan infrastruktur yang strategis, termasuk di sektor energi, air, kepelabuhan, dan pelayaran. Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri Group sekaligus CEO CDI, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan layanan pengiriman melalui transportasi laut.
“Kami merancang kolaborasi ini untuk menyederhanakan operasi rantai pasokan dan memberikan layanan yang lebih responsif yang didukung oleh inovasi teknologi,” ungkap Erwin dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada publik.
Kemitraan Strategis di Era Modern
Penandatangan MoU ini melibatkan sejumlah pihak penting, termasuk Lingga Widastri selaku Presiden Direktur CSI, serta Arief Sukmara yang menjabat Direktur Gas, Petrokimia, dan Bisnis Baru PIS. Acara tersebut disaksikan oleh Direktur Supply Chain dari Chandra Asri Group Ruly Aryawan dan Direktur Manajemen Risiko PIS Muhamad Resa. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan standar pelayanan khususnya di sektor transportasi dan logistik angkutan laut yang menyentuh produk kimia, bitumen, serta potensi lebih luas untuk angkutan logistik lainnya.
Harapan di Tengah Tantangan
Erwin menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan Chandra Asri Group dalam pengiriman produk, tetapi juga memungkinkan berbagai sektor untuk menikmati layanan transportasi laut global yang lebih efisien. Hal ini tentunya menjadi sinyal positif di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan.
Sementara itu, Arief Sukmara dari PIS juga mengungkapkan semangat yang sama, “Dengan sinergi bersama Chandra Shipping International, kami berharap dapat menjadi pemimpin pasar yang mampu menjawab tantangan di bisnis angkutan petrokimia dan sektor industri lainnya.”
Tantangan dan Dampaknya terhadap TPIA
Namun, di balik berita positif ini, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) baru saja mencatatkan kerugian yang signifikan. Selama semester I 2024, TPIA mengalami kerugian mencapai USD 47,46 juta atau setara dengan IDR 778,12 miliar. Rugi yang terbilang sangat besar ini, membengkak hingga 7.999,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat hanya sebesar USD 568.000.
Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan TPIA jatuh drastis menjadi USD 866,49 juta atau sekitar IDR 14,20 triliun untuk semester I 2024. Pendapatan tersebut mengalami penurunan yang cukup besar, yakni 19,34% dari semester I 2023 yang mencatatkan pendapatan sebesar USD 1,07 miliar.
Faktor Penyebab Penurunan Pendapatan
Pendapatan yang dihasilkan oleh TPIA berasal dari penjualan lokal dan ekspor, di mana penjualan lokal mencapai USD 718,84 juta, dan penjualan ekspor sebesar USD 145,48 juta. Selain itu, terdapat juga pendapatan dari sewa tangki dan dermaga yang mencapai USD 2,16 juta. Direktorat Chandra Asri Group, Suryandi, mengungkapkan bahwa dampak penurunan pendapatan ini disebabkan oleh gangguan supply-demand eksternal yang berdampak pada penurunan volume penjualan secara keseluruhan.
“Volume penjualan pada semester I 2024 adalah 91 KT, menurun sebesar 105 KT dibandingkan dengan semester I 2023, yang disebabkan oleh program pemeliharaan terjadwal (TAM) yang memberikan tekanan signifikan pada kapasitas produksi kami,” jelas Suryandi dalam keterangan resmi.
Pandangan ke Depan
Kedua perusahaan berharap bahwa kolaborasi antara CSI dan PIS akan menciptakan sinergi yang dapat meningkatkan kualitas layanan serta kemampuan operasional di sektor transportasi dan logistik. Dengan kerjasama ini, diharapkan tidak hanya sekedar pemulihan dari kerugian yang dialami oleh TPIA, tetapi juga penciptaan nilai-nilai baru yang membawa dampak positif bagi perekonomian dan bisnis di Indonesia.
Secara keseluruhan, langkah yang diambil oleh Chandra Shipping International dan Pertamina International Shipping dalam menjajaki kerja sama ini menunjukkan optimisme akan potensi yang ada di industri pelayaran dan logistik. Diharapkan, upaya ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan layanan, serta menjawab tantangan yang ada di era perekonomian global saat ini.