Jakarta, Cikarang Listrindo Tbk (POWR) sedang dalam tahap pengembangan yang signifikan dalam portofolio energi terbarukan mereka. Perusahaan ini berambisi untuk menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap serta memperkuat sistem co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dengan fokus pada keberlanjutan, langkah ini diharapkan dapat memperkaya sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Kapasitas Energi Terbarukan yang Terus Bertambah
Pada periode 30 Juni 2024, POWR mencatatkan kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 51,9 Megawatt (MW). Rinciannya adalah 28 MW yang dihasilkan dari sistem co-firing pada PLTU dan 23,9 Megawatt Peak (MWp) dari PLTS Atap. Sekretaris Perusahaan, Christanto Pranata, mengungkapkan bahwa mereka menargetkan penambahan kapasitas PLTS Atap hingga 39 MWp pada tahun 2024
Christanto menyatakan, "Kami berencana untuk menambah kapasitas PLTS Atap sebesar 15 MWp setiap tahun setelahnya." Diharapkan, melalui strateginya, perusahaan tidak hanya dapat memperluas kapasitas energi terbarukan, namun juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
Strategi Co-Firing dan Biomassa
Sejalan dengan komitmennya untuk mengurangi emisi, POWR juga mengimplementasikan sistem co-firing pada PLTU. "Saat ini, kami tengah melakukan pemasangan biomass handling system, yang memungkinkan konversi hingga 25% dari total konsumsi batubara menjadi biomassa," jelas Christanto. Dengan langkah ini, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi intensitas emisi gas rumah kaca sebesar 21,4% pada tahun 2030, sekaligus berencana mencapai kondisi net-zero pada tahun 2060.
Penerbitan Surat Utang untuk Menjaga Likuiditas
Dalam upaya menjaga likuiditas serta memperkuat posisi finansial, POWR berencana untuk menerbitkan Surat Utang (Notes) dengan jumlah pokok hingga US$ 500 juta. Penerbitan ini akan dilakukan melalui penawaran internasional yang dibatasi untuk lembaga atau investor di luar Indonesia. Surat utang tersebut direncanakan jatuh tempo dalam waktu maksimum sepuluh tahun.
"Dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau seluruhnya atas Surat Utang 2026, termasuk bunga dan biaya terkait," ungkap Christanto. Notes 2026 sendiri merupakan surat utang senilai US$ 550 juta yang diterbitkan pada 14 September 2016 dan akan jatuh tempo pada 14 September 2026.
Peringkat Utang yang Membaik
Pada 8 Oktober 2024, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s Global Ratings (S&P) menetapkan peringkat BB+ untuk utang PT Cikarang Listrindo Tbk, dengan outlook yang sebelumnya stabil kini berubah menjadi positif. Christanto menyatakan bahwa pencapaian tersebut melambangkan perbaikan dalam profil keuangan perusahaan dan arus kas operasional yang mendukung.
Kenaikan outlook ini diharapkan dapat menarik minat investor lebih lanjut ketika POWR melakukan refinancing di masa depan. Sejak beberapa tahun terakhir, leverage POWR menunjukkan tren perbaikan dan memastikan ketersediaan sumber likuiditas yang memadai.
Pendapatan Stabil Berkat Pertumbuhan Pelanggan
Dari sisi operasional, POWR menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dengan dukungan dari peningkatan jumlah pelanggan industri. Lokasi strategis perusahaan yang dekat dengan pusat ekonomi di Jakarta serta infrastruktur yang memadai menjadi pendorong utama keberhasilan tersebut.
Christanto menambahkan, "Kami memiliki enam kawasan industri yang kami layani, dan tingginya permintaan listrik dari kawasan tersebut sangat mendukung pertumbuhan pendapatan kami." Dengan demikian, perusahaan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menjaga keberlanjutan dalam operasional mereka.
Pertemuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Untuk melanjutkan rencana penerbitan notes ini, POWR akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 22 November 2024. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua langkah yang diambil bersifat transparan dan bertanggung jawab.
Pergerakan Saham dan Prospek Ke Depan
Pergerakan saham POWR menunjukkan stagnansi di level Rp 710 per lembar hingga penutupan perdagangan terakhir. Meskipun demikian, banyak analis percaya bahwa langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan, baik dalam pengembangan energi terbarukan maupun restrukturisasi utang, akan berujung pada peningkatan nilai saham di masa depan.
Keberhasilan POWR dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan serta menjaga kesehatan finansial melalui penerbitan surat utang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi industri energi secara keseluruhan.