Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Energi Mega Persada Akuisisi KKS Sengkang, Apa Implikasinya?

Energi Mega Persada Akuisisi KKS Sengkang, Apa Implikasinya?

by Gilang Permana at 15 Oct 2024 06:37

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) terus menunjukkan langkah strategis dalam pengembangan bisnisnya melalui akuisisi aset penting. Melalui anak usaha, PT EMP Energi Jaya (EEJ), ENRG baru saja menandatangani Perjanjian Jual Beli (PJB) untuk mengakuisisi Kontrak Kerja Sama (KKS) Sengkang. Penandatanganan PJB ini terjadi pada 10 Oktober 2024, dengan Energy World Corporation Ltd. (EWC) dan Ventures Holdings Pty Ltd. (VH) sebagai pihak penjual.

Pemilik Baru KKS Sengkang

Dalam perjanjian ini, EEJ akan mengakuisisi kepemilikan saham dari EWC dan VH di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG). Keduanya memiliki 100% saham di Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (EEES) yang memiliki 51% partisipasi interes di KKS Sengkang. Sementara itu, anak usaha lain dari ENRG, PT Energi Maju Abadi (EMA), sebelumnya sudah memiliki 49% partisipasi interes di KKS Sengkang. Setelah penyelesaian transaksi dan akuisisi, KKS Sengkang akan sepenuhnya terkonsolidasi ke dalam Energi Mega Persada.

Target Penyelesaian Transaksi

Transaksi ini ditargetkan akan terlaksana pada 31 Oktober 2024. Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama dan CEO Energi Mega Persada, menyampaikan harapannya agar setelah transaksi ini selesai, perusahaan dapat segera melanjutkan aktivitas pemboran. Dia yakin langkah ini akan meningkatkan cadangan di KKS Sengkang dan memulai produksi gas dari lapangan Wasambo.

Kapasitas Produksi dan Mitra

KKS Sengkang saat ini mengoperasikan kontrak dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari, di mana PLN bertindak sebagai pembeli utama. Lokasi KKS Sengkang terletak di Sulawesi Selatan dan saat ini memiliki cadangan gas terbukti dan terukur sekitar 380 miliar kaki kubik (cadangan 2P). Langkah ini merupakan bagian dari strategi M&A (merger & akuisisi) yang lebih luas oleh ENRG untuk memperkuat posisinya di pasar energi nasional.

Prospek Pertumbuhan

Menurut beberapa analis, akuisisi ini akan membawa dampak positif bagi ENRG, terutama dengan target peningkatan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 15% pada tahun 2024. Dengan memperluas kepemilikan dan kendali atas KKS Sengkang, ENRG berharap dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan laba.

Sementara itu, pergerakan saham ENRG juga menunjukkan volatilitas yang menarik untuk dicermati. Pada penutupan perdagangan di hari Senin (14/10), harga saham ENRG mengalami pelemahan 2,56% menjadi Rp 228. Meski demikian, secara year to date, saham ENRG masih mencatatkan kenaikan sebesar 3,6%.

Analisis Pasar

Banyak pengamat pasar meyakini bahwa meski ada penurunan harga saham jangka pendek, prospek jangka panjang ENRG meningkat seiring dengan penguatan posisi mereka di sektor gas bumi. Akuisisi KKS Sengkang juga menjadi salah satu langkah penting untuk menjaga daya saing perusahaan dalam industri energy yang terus berkembang pesat.

Strategi Bisnis Energi Mega Persada

Energi Mega Persada menegaskan komitmen mereka untuk terus melakukan pengembangan bisnis dengan berbagai cara, baik secara organik maupun melalui akuisisi. Syailendra menyatakan bahwa perusahaan akan terus mencari peluang untuk memperluas portofolio aset mereka agar tetap relevan dan kompetitif di pasar energi.

Peluang dan Tantangan

Dalam menghadapi tantangan global dan domestik, seperti fluktuasi harga energi dan perubahan regulasi, Energi Mega Persada harus siap menghadapi an berbagai risiko yang ada. Namun, dengan strategi yang baik dan akuisisi seperti ini, perusahaan berpotensi untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.

Kesimpulan

Akuisisi KKS Sengkang oleh PT Energi Mega Persada melalui EEJ adalah langkah signifikan yang tidak hanya memperkuat posisi perusahaan di pasar gas domestik, tetapi juga berpotensi menghasilkan dampak positif jangka panjang bagi pertumbuhan perusahaan dan shareholder. Investor dan pengamat industri patut mencermati perkembangan selanjutnya dari transaksi ini dan bagaimana implementasinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan ke depan.