Jakarta - Lini bisnis On-Demand Service (ODS) milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil membukukan EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal ketiga 2024. Pencapaian ini menandai keberhasilan Gojek selama empat kuartal berturut-turut atau setahun penuh mencatatkan EBITDA disesuaikan positif. Fenomena ini tentunya menjadi kabar baik bagi pemangku kepentingan dan investor yang mengikuti perkembangan Gojek dalam beberapa tahun belakangan.
Pencapaian positif ini dimulai pada kuartal IV-2023 ketika Gojek untuk pertama kalinya mencatat EBITDA yang disesuaikan positif. Menurut analis dari MNC Sekuritas, perbaikan kinerja GoTo bukan hanya di sektor Gojek saja, tetapi juga didorong oleh terobosan dalam sektor financial technology (fintech) yang dikelola perusahaan.
Kinerja Segmen dan Perbaikan Profitabilitas
Dalam laporannya, Rudy Setiawan menjelaskan bahwa perbaikan profitabilitas terjadi di seluruh segmen, baik di ODS maupun fintech. "Segmen ODS berhasil mencatatkan adjusted EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut, sementara kerugian di segmen fintech mengalami perbaikan signifikan dan hampir mencapai breakeven," ungkapnya dalam keterangan pers.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/10), unit bisnis ODS GoTo mencatatkan EBITDA disesuaikan sebesar Rp 156 miliar untuk kuartal III-2024. Angka ini mengubah situasi dari kerugian EBITDA disesuaikan yang tercatat sebesar Rp 48 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Peningkatan Nilai Transaksi dan Pendapatan
Dalam sembilan bulan hingga September 2024, Gojek berhasil mencatatkan EBITDA disesuaikan sebesar Rp 412 miliar, berbalik dari kerugian EBITDA disesuaikan yang mencapai Rp 458 miliar. Peningkatan ini sesuai dengan nilai transaksi bruto atau Gross Transaction Value (GTV) Gojek yang tumbuh 21% menjadi Rp 16,6 triliun di kuartal III-2024 jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam 9 bulan terakhir, GTV Gojek juga meningkat 11% menjadi Rp 46 triliun.
Optimalisasi pendapatan di segmen ini juga terlihat pada kenaikan pendapatan bruto Gojek yang menyentuh angka Rp 3,7 triliun di kuartal III-2024, meningkat 22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan bruto selama 9 bulan mencapai Rp 10,38 triliun, naik 17% dari tahun sebelumnya.
Pencapaian EBITDA Grup GoTo
Secara grup, GoTo mencatatkan EBITDA yang disesuaikan mencapai rekor tertinggi sebesar Rp 137 miliar di kuartal III-2024. Pencapaian ini semakin mendekati pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan menuju titik impas untuk keseluruhan tahun buku 2024. Dengan tren positif ini, GoTo menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Strategi yang Diterapkan GoTo
Rudy menilai, keberhasilan Goto dalam mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal ketiga 2024 merupakan hasil dari strategi yang tepat. Ia menjelaskan bahwa pendekatan mereka menargetkan pasar massal berhasil meningkatkan pengguna dan pendapatan. Di sisi lain, produk premium yang ditawarkan juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan margin.
Strategi cross-selling dalam bentuk produk pinjaman terbukti efektif mendorong pertumbuhan lebih lanjut dan meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan. Dengan ini, GoTo jelas semakin mendapatkan momentum untuk melanjutkan inovasi serta pengembangan bisnis di masa depan.
Peningkatan Pendapatan Bersih dan Pengurangan Kerugian
Dalam laporannya, GoTo juga mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 11% menjadi Rp 11,66 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024, dibandingkan dengan Rp 10,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan perbaikan kinerja di mana rugi periode berjalan menurun sebesar 53% menjadi Rp 4,5 triliun, dari Rp 9,6 triliun pada tahun lalu.
Dengan perbaikan kinerja yang solid, pemangku kepentingan semakin yakin bahwa Gojek dan GoTo akan terus menjadi pemain kunci di pasar ekonomi digital Indonesia. Kinerja positif yang sustain dalam beberapa kuartal terakhir menjadi bukti nyata dari adaptasi dan inovasi yang terus dilakukan perusahaan dalam menghadapi tantangan yang beragam.
Kesimpulan: Keberhasilan Gojek dalam mencetak EBITDA positif selama empat kuartal beruntun menjadi sinyal positif bagi investor dan masyarakat. Dengan strategi yang tepat dan fokus pada pengembangan produk, Gojek dapat mempertahankan kinerjanya serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap sektor on-demand service dan fintech di Indonesia. Dengan pencapaian ini, Gojek tidak hanya menunjukkan potensinya dalam penciptaan nilai ekonomi, tetapi juga dalam pengembangan ekosistem digital yang lebih luas di Indonesia.