Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Harga Minyak Dunia Melonjak, Geopolitik Timur Tengah Mempengaruhi

Harga Minyak Dunia Melonjak, Geopolitik Timur Tengah Mempengaruhi

by Dika Saputra at 11 Oct 2024 11:00

Harga minyak dunia mengalami lonjakan yang signifikan, mematahkan tren penurunan yang berlangsung selama dua hari. Pada Jumat, 11 Oktober 2024, pasar terlihat bereaksi terhadap situasi geopolitik yang berkembang, terutama terkait dengan konflik antara Israel dan Iran.

Lonjakan Harga Minyak

Melansir dari Bloomberg, harga West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November terpantau meningkat sebesar 3,6%, mencapai level US$75,85 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis Brent yang diperkirakan untuk penyelesaian Desember mencatatkan kenaikan 3,7%, terangkat ke angka US$79,40 per barel. Kenaikan ini menjadi pertanda akan kembali aktifnya pergerakan pasar minyak yang sebelumnya mengalami penurunan.

Pemicu Kenaikan Harga

Kenaikan harga minyak ini tidak terlepas dari ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik geopolitik di Timur Tengah. Menurut informasi terbaru, kabinet keamanan Israel dijadwalkan untuk bertemu pada hari Kamis untuk membahas langkah-langkah balasan terhadap Iran yang baru saja meluncurkan serangan rudal. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengungkapkan bahwa respons negaranya akan bersifat mematikan, tepat, dan di luar dugaan. Dalam konteks ini, Iran juga tidak tinggal diam dan siap untuk melancarkan ribuan rudal jika diperlukan.

Pandangan Para Trader

Rebecca Babin, seorang pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Group, menyatakan bahwa menjelang akhir pekan, harga minyak mentah besar kemungkinan akan tetap fluktuatif. Menurutnya, suasana pasar saat ini didominasi oleh ketidakpastian yang tinggi.

“Para trader saat ini berada dalam mode menunggu dan melihat, dengan sedikit rasa percaya diri terhadap arah pasar karena tingkat ketidakpastian yang tinggi,” ungkap Babin. Meningkatnya kekhawatiran akan ketidakstabilan geopolitik jelas mempengaruhi strategi para trader, di mana banyak yang berusaha untuk menambah posisi net-long sebagai langkah mitigasi.

Pengaruh Kebijakan Amerika Serikat

Salah satu pengaruh besar yang juga turut mempengaruhi pasar harga minyak adalah kebijakan yang diterapkan oleh Presiden AS, Joe Biden. Presiden Biden telah mencegah serangan terhadap infrastruktur minyak Iran dan juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan. Meskipun demikian, perbincangan ini menunjukkan bahwa ada keterbatasan dalam pengaruh AS terhadap keputusan yang diambil oleh Israel.

Kondisi Ekonomi China

Sementara itu, kekhawatiran mengenai kondisi perekonomian China juga terus membayangi pasar minyak. Dalam beberapa hari terakhir, pasar secara luas mengalami aksi jual setelah tidak adanya stimulus fiskal yang signifikan dari China. Melihat kembali ke hari Selasa, aksi jual ini berdampak besar, termasuk terhadap harga minyak.

Pemerintah China pun telah menjadwalkan pengarahan baru pada hari Sabtu untuk membahas kebijakan fiskal ke depan, yang diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi para investor dan pelaku pasar.

Kenaikan Stok Minyak Mentah di AS

Di sisi lain, laporan terbaru mengenai stok minyak mentah di AS menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut data pemerintah yang dirilis Rabu, stok minyak mentah di AS membengkak sebesar 5,8 juta barel dalam satu pekan terakhir, yang merupakan peningkatan terbesar sejak akhir April. Meskipun persediaan bensin menunjukkan penurunan, situasi ini memberikan gambaran bahwa permintaan domestik masih stabil meskipun di tengah ketidakpastian yang melanda pasar internasional.

Kesimpulan

Dengan sejumlah faktor pemicu yang mempengaruhi harga minyak dunia, mulai dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan AS, hingga kondisi ekonomi global, pasar minyak diperkirakan akan terus mengalami volatilitas dalam waktu dekat. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru, baik dari segi pergerakan harga maupun kebijakan yang diambil oleh negara-negara utama penghasil minyak.