Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

ID FOOD Tunda IPO: Fokus Perbaikan dan Kinerja Perusahaan

ID FOOD Tunda IPO: Fokus Perbaikan dan Kinerja Perusahaan

by Budi Santoso at 11 Oct 2024 15:01

Dalam perkembangan terbaru di dunia bisnis BUMN, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD menyatakan bahwa mereka belum merencanakan untuk membawa anak perusahaannya, PT Pabrik Gula (PG) Rajawali I dan PT Garam, melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Walaupun wacana IPO untuk PG Rajawali I telah muncul sejak 2018, dengan target dana yang diincar mencapai Rp500 miliar, langkah ini tampaknya belum menjadi prioritas bagi ID FOOD saat ini.

Konsentrasi pada Peningkatan Kinerja

Susana Indah Kris Indriati, Direktur Keuangan dan Strategi ID FOOD, mengungkapkan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah pada perbaikan dan peningkatan kinerja. "Sejauh ini, belum ada rencana IPO untuk PG Rajawali I dan PT Garam. Kami sedang berfokus untuk perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan terlebih dahulu," ujar Indah dalam wawancara yang dikutip oleh Bisnis.com pada Jumat (11/10/2024).

Rekap Kinerja ID FOOD

Melihat kinerja keuangan ID FOOD, hal ini cukup menggembirakan. Pada tahun lalu, perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp100,92 miliar setelah sebelumnya mengalami kerugian sebesar Rp314,59 miliar pada tahun 2022. Pencapaian laba tersebut menandakan adanya perbaikan yang signifikan dalam fundamental perusahaan.

Selain itu, ID FOOD melaporkan total penjualan sebesar Rp15,23 triliun pada tahun 2023, meskipun mengalami penurunan 3,49% secara tahunan (YoY). Penjualan ini didorong oleh segmen gula putih, yang menyumbang pendapatan sebesar Rp926,52 miliar.

Kesehatan Neraca Keuangan

Dari segi neraca keuangan, ID FOOD menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Total aset tercatat sebesar Rp29,09 triliun pada 2023, meningkat 1,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Liabilitas juga berhasil ditekan turun sebesar 14,94%, menjadi Rp13,22 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 20,76% menjadi Rp15,87 triliun. Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menekankan bahwa kenaikan aset ini mencerminkan perbaikan fundamental perusahaan tiga tahun setelah resmi dibentuk pada 2022.

Tren Pertumbuhan Aset

Aset ID FOOD menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup stabil sejak tahun 2020. Rata-rata pertumbuhan aset mencapai 14%. Bahkan, hingga semester pertama tahun 2024, total aset ID FOOD telah naik menjadi Rp30 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam memperluas portofolio bisnis pada sektor pangan dan non-pangan.

Diversifikasi Portofolio Bisnis

Selama periode ini, ID FOOD juga telah berupaya untuk menambah portofolio bisnis baru, termasuk sektor pertanian, peternakan, perikanan, garam, dan logistik. "Penambahan portofolio tersebut didukung dengan pertambahan fasilitas dan aset strategis yang dikelola dan dikembangkan perusahaan," ungkap Sis Apik. Langkah diversifikasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi ID FOOD di pasar dan memastikan perkembangan jangka panjang yang berkelanjutan.

Masa Depan IPO dan Strategi ID FOOD

Sementara rencana IPO untuk PG Rajawali I dan PT Garam tampaknya harus ditunda, strategi ID FOOD tetap berorientasi pada pemulihan dan penguatan kinerja terlebih dahulu. Ini menunjukkan komitmen manajemen untuk memastikan kesehatan fisik dan finansial perusahaan sebelum melangkah ke pasar modal. Meskipun belum ada rencana yang pasti, penting bagi investor untuk terus memantau perkembangan di ID FOOD dan potensi ekspansi di masa depan.

Kesimpulan

ID FOOD menunjukkan langkah hati-hati dalam pengembangan bisnisnya dengan tidak terburu-buru untuk mengadakan IPO anak perusahaan. Fokus pada perbaikan kinerja dan strategi diversifikasi tampak menjadi prioritas utama. Dengan kinerja yang semakin membaik, masa depan ID FOOD akan sangat tergantung pada kemampuannya untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kinerja dalam menghadapi dinamika pasar yang cepat berubah.