Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat Menjelang Pelantikan Prabowo: Apa yang Terjadi?

IHSG Menguat Menjelang Pelantikan Prabowo: Apa yang Terjadi?

by Intan Sari at 15 Oct 2024 17:40

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kinerja positif dalam dua hari terakhir, menguat menjelang pelantikan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Pasar saham Indonesia menunjukkan optimisme yang signifikan, didorong oleh pengumuman sejumlah calon menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang berpengaruh besar terhadap keyakinan para investor.

Kinerja Positif IHSG dan Transaksi Pasar

Berdasarkan data dari Bloomberg, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,89% atau 67,29 poin, menembus angka 7.626,95. Nilai transaksi di pasar saham Indonesia mencapai Rp10,39 triliun pada perdagangan terbaru, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 22,66 miliar dan jumlah frekuensi transaksi sekitar 1,27 juta kali. Pada hari sebelumnya, Senin (14/10/2024), IHSG juga menunjukkan penguatan, mengalami kenaikan sebesar 0,52% atau 39,05 poin.

Dalam sepekan perdagangan hingga hari ini, IHSG mencatatkan angka kenaikan 0,92%, dan secara year to date (ytd) menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 4,87%. Hal ini menandakan bahwa pasar saham Indonesia masih berada di zona hijau, meskipun tantangan tetap ada menjelang akhir tahun.

Sentimen Pemilihan Menteri dan Transisi Pemerintahan

Penguatan IHSG pekan ini dilatarbelakangi oleh masa transisi pemerintahan baru, khususnya menjelang pelantikan Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks ini, Prabowo telah memanggil sejumlah tokoh untuk membahas posisi dan calon menteri di kabinetnya bersama Gibran Rakabuming Raka.

Beberapa nama yang muncul di permukaan, seperti Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, telah memberikan respon positif dari pasar. Analis dari BCA Sekuritas, Achmad Yaki, mencatat bahwa kehadiran menteri-menteri yang dianggap kompeten menjadi salah satu faktor yang mendongkrak optimisme pasar terkait transisi pemerintahan yang diproyeksikan akan berlangsung mulus.

Ekspektasi Kinerja Keuangan Emiten

Tidak hanya disokong oleh faktor politik, IHSG pada hari ini turut mencatatkan kinerja yang positif berkat ekspektasi pasar terhadap kinerja keuangan emiten pada kuartal III/2024. Hal ini menciptakan harapan akan pertumbuhan yang lebih baik di sektor-sektor tertentu, terutama yang mencakup konsumsi dan infrastruktur.

Namun demikian, Achmad Yaki memperingatkan bahwa ini lebih merupakan respons pasar untuk perdagangan jangka pendek. Ia memproyeksikan bahwa IHSG masih memiliki outlook yang positif untuk akhir tahun 2024, dengan target mencapai kisaran 7.925–8.000. Ini memberikan kabar baik bagi para investor yang melihat potensi di pasar saham Indonesia.

Tantangan di Akhir Tahun

Sementara itu, beberapa tantangan terlihat nyata di depan mata. Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia telah mengalami deflasi lima bulan berturut-turut, yang diindikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mencatat penurunan -0,12% secara bulanan pada September 2024. Hal ini memicu kekhawatiran tentang lemahnya daya beli masyarakat, yang menjadi perhatian bagi para pelaku pasar dan analis.

Inflasi yang rendah dapat diartikan beragam oleh investor; di satu sisi, ini menciptakan ruang bagi suku bunga untuk dipertahankan pada level yang lebih rendah, tetapi di sisi lain, daya beli yang melemah dapat berpotensi berdampak negatif pada kinerja perusahaan dan pendapatan mereka.

Investor Asing dan Volatilitas Pasar

Kondisi pasar menjelang pelantikan Presiden terpilih diharapkan akan menarik perhatian investor asing. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina, menegaskan bahwa pasar saham akan mencermati sejumlah sentimen, termasuk nama-nama menteri yang hadir dalam kabinet baru. Setiap pengumuman tersebut akan tentu mempengaruhi perilaku investor yang mungkin merasa lebih percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia setelah pelantikan.

Christina juga memprediksi bahwa volatilitas pasar kemungkinan akan meningkat seiring dengan perkembangan informasi terkait menteri, tetapi setelah nama-nama menteri tersebut diumumkan, pasar akan cenderung stabil.

Kesimpulan

Dalam situasi menjelang pelantikan, IHSG menunjukkan penguatan yang direspons positif oleh pasar. Rangkaian pengumuman mengenai calon menteri, serta optimisme tentang untuk kinerja keuangan yang lebih baik di kuartal mendatang, memberikan sinyal positif bagi investor. Meskipun tantangan seperti inflasi dan daya beli masyarakat patut diwaspadai, sentimen positif dari keputusan pemerintah baru dapat memberikan harapan untuk perkembangan lebih lanjut bagi pasar saham Indonesia di akhir tahun ini.