Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat Tipis, Investor Berebut Saham Terlaris

IHSG Menguat Tipis, Investor Berebut Saham Terlaris

by Budi Santoso at 16 Oct 2024 12:30

Jakarta, IHSG mencatatkan penguatan tipis di level 7.627,06 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024). Penguatan ini sejalan dengan terus diburunya saham-saham emiten besar oleh investor, khususnya saham BMRI, BBRI, dan BBCA.

Pergerakan IHSG dan Transaksi Pasar

Berdasarkan data RTI Business, IHSG hari ini menguat sebesar 0,00% atau 0,11 poin. Rentang pergerakan indeks berada di antara 7.616 hingga 7.658, menunjukkan stabilitas meski ada kondisi yang beragam di pasar.

Total perdagangan saham mencapai 11,71 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp4,84 triliun dan frekuensi transaksi yang mencapai 685.270 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, 263 saham mengalami penguatan, sementara 265 saham mengalami penurunan, dan 255 saham berada di posisi stagnan.

Kapitalisasi Pasar dan Saham Terlaris

Kapitalisasi pasar Bursa mencatatkan angka Rp12.756 triliun. Dalam sesi perdagangan kali ini, saham dengan nilai transaksi tertinggi ditempati oleh BMRI dengan nilai mencapai Rp298,9 miliar, meskipun mengalami penurunan sebesar 1,06% ke level Rp6.975 per lembar.

Saham kedua terlaris adalah BBRI yang mencatatkan nilai transaksi Rp292,5 miliar, dengan penguatan sebesar 0,20%, dan berada di harga Rp4.930 per lembar. Sedangkan BBCA mencatatkan nilai transaksi Rp252,5 miliar, tetapi mengalami koreksi 0,47% hingga mencapai Rp10.575 per lembar.

Saham Lain yang Menarik Perhatian

Di sisi lain, saham ADRO milik Garibaldi Thohir juga mengalami penurunan, tercatat turun 1,03% menjadi Rp3.840 per lembar. Sementara itu, saham BREN milik Prajogo Pangestu mencatatkan penguatan menarik sebesar 3,05%, mencapai level Rp6.750 per saham.

Saham UNIQ memimpin jajaran top losers dengan penurunan signifikan sebesar 8,39% ke posisi Rp655 per saham. Di sisi lain, saham DNAR mencatatkan kenaikan terobosan tinggi dengan penguatan 34,78% ke Rp124 per saham, menjadikannya salah satu top gainers hari ini.

Sentimen yang Mewarnai IHSG

Pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri. Menurut Tim Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6%, meskipun inflasi nasional telah mengalami penurunan ke level terendah sejak tahun 2021. Pengendalian inflasi menjadi sangat penting, terutama dengan pertimbangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Inflasi menurun menjadi 1,84%, berada dalam target Bank Indonesia yang berkisar antara 1,5% hingga 3,5% sepanjang tahun ini. Meskipun demikian, nilai tukar rupiah telah jatuh lebih dari 3% dari puncak yang terlihat pada bulan September.

Pengaruh Global Terhadap Pasar Indonesia

Dari sisi global, sentimen juga datang dari prospek pemotongan suku bunga Federal Reserve. Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa meskipun suku bunga telah dipangkas pada bulan September, para pembuat kebijakan masih berusaha untuk menurunkan inflasi lebih lanjut.

Para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 98% bahwa Federal Reserve akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan yang dijadwalkan pada bulan November mendatang.

Analisis Teknikal IHSG

Menurut Tim Analis MNC Sekuritas, penguatan IHSG yang terjadi sebelumnya banyak didorong oleh volume pembelian yang meningkat. Secara teknikal, mereka menyebutkan bahwa target penguatan minimal IHSG hari ini sudah tercapai di level 7.625. Namun, selama IHSG masih mampu bertahan di atas level support 7.518, maka dinyatakan IHSG berada dalam fase awal wave [iii] atau wave 5.

Mereka memperkirakan penguatan IHSG akan terbatas dan menguji level 7.625 hingga 7.680, diharapkan tidak mengalami koreksi yang lebih signifikan di bawah level 7.347.

Saran untuk Investor

Pada perdagangan hari ini, MNC Sekuritas menyarankan para investor untuk mencermati pergerakan saham sepertu ASII, BBRI, SRTG, dan INCO. Memantau pergerakan saham-saham ini mungkin memberikan peluang investasikan yang berharga bagi para pelaku pasar.

Sekali lagi, penting diingat bahwa keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak tindakan membeli atau menjual saham.