Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

IHSG Menguat Tipis, Saham Ini jadi Top Losers Pekan Ini

IHSG Menguat Tipis, Saham Ini jadi Top Losers Pekan Ini

by Fitri Wulandari at 12 Oct 2024 07:27

Pasar saham Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik sepanjang pekan ini, khususnya periode 7-11 Oktober 2024. Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat menguat tipis sebesar 0,33%, sejumlah saham justru terjerembab dalam jajaran top losers. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai pergerakan IHSG dan performa saham-saham yang mengalami penurunan signifikan.

Perkembangan IHSG pada Pekan Ini

IHSG berhasil mencatatkan penguatan dari level 7.496,09 pada pekan sebelumnya, menuju level 7.520,6 pada akhir perdagangan Jumat (11/10/2024). Sepanjang pekan ini, IHSG sempat mencapai level tertingginya di 7.595,57, namun juga tertekan hingga menyentuh level 7.449,47. Pergerakan fluktuatif ini menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan, banyak tantangan yang dihadapi oleh pelaku pasar.

Volume Transaksi dan Aktivitas Investor Asing

Dalam konteks transaksi yang lebih luas, investor asing melanjutkan aksi jual bersih yang dicatatkan sebelumnya. Pada pekan ini, net sell asing mencapai Rp4,56 triliun, setara dengan sekitar US$291,76 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun IHSG menguat, minat investasi dari luar negeri dalam beberapa saham terlihat menurun.

Top Losers Pekan Ini

Di antara pergerakan saham, beberapa emiten mencatatkan penurunan yang signifikan. Berikut adalah beberapa saham yang berada dalam jajaran top losers sepanjang pekan ini:

Emiten Perubahan (%) Harga Terakhir (Rp)
PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) -47,39% 121
PT Champ Resto Indonesia Tbk. (ENAK) -45,41% 505
PT Golden Flower Tbk. (POLU) -22,88% 590
PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) -19,27% 880
PT Atlas Resources Tbk. (ARII) -16,05% 720
PT Link Net Tbk. (LINK) -13,76% 1.250
PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) -13,37% 1.290
PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk. (AKSI) -13,33% 985
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) -11,71% 1.450
PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) -80,53% 1.465

Saham dengan Penurunan Terbesar

Secara khusus, PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA) mencatatkan penurunan terbesar dengan jatuh hingga 47,39% dalam sepekan, dari harga Rp230 ke Rp121. Hal ini menjadikannya sebagai saham paling boncos pada pekan ini.

Di posisi kedua, PT Champ Resto Indonesia Tbk. (ENAK) juga menunjukkan performa negatif yang signifikan. Dengan pengelolaan restoran di bawah merek GOKANA Ramen & Teppan serta Raa Cha Suki & BBQ, saham ENAK anjlok 45,41% menjadi Rp505 dari Rp925 pada pekan lalu.

Pada posisi selanjutnya, PT Golden Flower Tbk. (POLU) mengalami penurunan sebesar 22,88%, sementara PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) turun sebesar 19,27% selama periode yang sama. Saham-saham lainnya juga tidak kalah mencolok dalam hal kinerja negatif, dengan PT Atlas Resources Tbk. (ARII) yang turun 16,05% dan PT Link Net Tbk. (LINK) terdepresiasi 13,76%.

Pemecahan Saham PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN)

Tak dapat dipungkiri bahwa penurunan drastis saham PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) yang tercatat sebesar 80,53% menjadi perhatian publik. Penurunan ini dipicu oleh pelaksanaan aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5, dari nilai nominal Rp50 per saham menjadi Rp10 per saham. Transaksi dengan nilai nominal baru tersebut baru dimulai pada 7 Oktober 2024 untuk pasar reguler dan pasar negosiasi, serta pada 9 Oktober 2024 untuk pasar tunai.

Analisis dan Outlook

Dengan fluktuasi harga saham yang terjadi selama pekan ini, investor diharapkan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Penurunan tajam yang dialami oleh sejumlah emiten menunjukkan bahwa fundamental bisnis mereka harus dievaluasi kembali. Selain itu, pelaku pasar juga perlu memantau lebih lanjut perkembangan dari kebijakan ekonomi global yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks dan saham di Bursa Efek Indonesia.

Secara keseluruhan, kondisi pasar yang bergejolak dapat memberikan peluang serta tantangan bagi para investor. Meskipun IHSG menguat secara keseluruhan, kondisi beberapa saham yang mengalami penurunan tajam perlu menjadi perhatian khusus bagi para investor yang mencari peluang di pasar saham.