Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Inovasi Arsitektur Bandara Nusantara di IKN: Filosofi dan Alam

Inovasi Arsitektur Bandara Nusantara di IKN: Filosofi dan Alam

by Andika Pratama at 07 Oct 2024 12:16

Jakarta - Menuju Arsitektur Ramah Lingkungan di Ibu Kota Baru

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru-baru ini membagikan momen perbincangan dengan para arsitek terkemuka, mengenai pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya mengungkapkan banyak makna filosofis dan konsep narasi yang diusung dalam desain arsitektur bandara tersebut.

Menelisik Filosofi Desain Bandara

Budi Karya memperkenalkan Yori Antar, Adi 'Mamo' Purnomo, dan Reza sebagai arsitek yang memainkan peranan penting dalam merancang bangunan Bandara Nusantara. Menyampaikan keikutsertaan para arsitek lokal, Budi Karya menjelaskan bahwa desain ini mengedepankan unsur kearifan lokal dengan sentuhan modern.

"Berbagai elemen kelokalan di Kalimantan kami adaptasi pada rancangan, sehingga bandara ini tidak hanya modern tetapi juga mencerminkan identitas daerah," ujarnya dalam unggahan di Instagram.

Kearifan Lokal dan Konsep Forest City

Arsitek Yori Antar juga menambahkan bahwa Bandara Nusantara dibangun dengan konsep yang dekat dengan alam, menekankan pentingnya menciptakan harmoni antara bangunan dan lingkungan. "Ini adalah representasi Ibu Kota Nusantara yang didesain sebagai forest city, di mana alam dan arsitektur bersinergi. Kami mengusung narasi pohon kehidupan, burung enggang, dan tameng sebagai simbol lokal," jelasnya.

Simbol Kemerdekaan dalam Desain

Adi Purnomo, salah satu arsitek, menyampaikan bahwa filosofi kemerdekaan dituangkan dalam rancangan bandara. "Kami menghadirkan unsur 17 Agustus 1945 ke dalam desain, seperti panjang kantilever sepanjang 17 meter yang melambangkan hari kemerdekaan," tuturnya. Pembangunan ini juga memiliki lima unit sirip, merepresentasikan lima sila dalam Pancasila.

Inovasi Energi dalam Arsitektur

Keberlanjutan adalah salah satu aspek penting lainnya yang diusung dalam pengembangan Bandara Nusantara. Desain Terminal VVIP memungkinkan cahaya matahari untuk masuk ke dalam bangunan. "Dengan strategi ini, kami dapat menghemat energi, karena penggunaan lampu bisa diminimalisir saat siang hari," kata Mamo.

Konsep Interior yang Beragam

Reza menambahkan bahwa interior Terminal VVIP mengusung konsep Nusantara dengan banyak ornamen dari berbagai daerah. "Kami ingin menampilkan kekayaan budaya bangsa dalam desain interior, tidak hanya mewakili Kalimantan tetapi juga daerah lainnya. Dengan warna yang lebih cerah, kami berharap ini bisa menciptakan kesan modern yang tetap mengedepankan nilai tradisional," katanya.

Kesimpulan

Pembangunan Bandara Nusantara di IKN bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan simbol dari harapan baru bagi Indonesia. Menggabungkan arsitektur yang inovatif dengan kearifan lokal dan komitmen terhadap keberlanjutan, Bandara ini diharapkan dapat menjadi modern sekaligus ramah lingkungan. Di tengah pembangunan IKN, bandara ini diharapkan menjadi pintu gerbang yang tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai budaya yang kuat dari bangsa Indonesia.