Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Kenapa Saham Lapis Kedua Bisa Menyalip LQ45? Temukan Faktornya!

Kenapa Saham Lapis Kedua Bisa Menyalip LQ45? Temukan Faktornya!

by Intan Sari at 16 Oct 2024 16:15

Dalam beberapa waktu terakhir, kinerja saham-saham lapis kedua yang termasuk dalam indeks Small Medium Cap (SMC) Liquid menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan indeks LQ45. Fenomena ini menarik untuk dicermati, terutama bagi para investor yang memantau pergerakan pasar saham di Indonesia. Para analis mengidentifikasi beberapa faktor yang mendasari keberhasilan saham-saham lapis kedua ini.

Kenaikan Saham Lapis Kedua di Tengah Kelesuan IHSG

Martha Christina, Head of Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan bahwa pergerakan saham-saham lapis kedua memang tengah menjadi sorotan utama. Saat IHSG mengalami lesu, pergerakan positif justru datang dari saham-saham lapis kedua. Martha menekankan bahwa ada sentimen kuat yang menggerakkan kondisi ini.

Sentimen Stimulus Cina dan Pengaruh Harga Komoditas

Salah satu sentimen kunci yang mempengaruhi adalah stimulus yang diberikan oleh pemerintah China. Stimulus ini tentu saja berdampak terhadap harga komoditas global, dan pada gilirannya, mempengaruhi saham-saham komoditas di Bursa Efek Indonesia. Martha mencatat bahwa meskipun beberapa saham komoditas berada di posisi top liners, mayoritas dari pergerakan ini didorong oleh saham-saham yang masuk dalam lapisan kedua dan ketiga.

Pemulihan Sektor Properti

Tak hanya itu, sektor properti juga memainkan peran penting dalam kebangkitan saham-saham lapis kedua. Beberapa bulan terakhir, saham-saham properti telah mengalami rebound yang signifikan. Menurut Martha, ada beberapa faktor pendorong yang membuat sentimen saham properti semakin membaik. Penurunan suku bunga yang terjadi baru-baru ini dan rencana pemerintah untuk memperpanjang pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) DTP serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 5% menjadi beberapa pendorong utama. Hal ini memberikan angin segar bagi investasi di sektor properti, yang pada umumnya menguatkan pergerakan saham-saham lapis kedua.

Data Kinerja Indeks SMC Liquid

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa indeks SMC Liquid mencatatkan penguatan sebesar 2,48% sejak awal tahun. Ini merupakan pencapaian yang cukup impresif mengingat indeks LQ45 justru masih berada dalam zona negatif dengan penurunan mencapai 2,26%. Keberadaan saham-saham lapis kedua yang mengalami kenaikan tajam juga menjadi sorotan. Misalnya, saham SSIA tercatat naik 179,51%, diikuti oleh TAPG yang melonjak 99,19%, dan ESSA yang menguat 81,53% sejak awal tahun.

Kesimpulan

Dari analisis dan data yang ada, sangat terlihat bahwa saham-saham lapis kedua sedang berada dalam momentum yang baik. Faktor-faktor seperti stimulus dari pemerintah China, penguatan harga komoditas, serta pemulihan sektor properti berkontribusi terhadap performa positif saham-saham tersebut. Oleh karena itu, penting bagi para investor untuk tetap memantau perkembangan ini, meskipun keputusan investasi tetap di tangan masing-masing individu.

Dalam situasi ini, bagi para investor, kunci adalah melakukan analisis menyeluruh dan tidak hanya terfokus pada indeks utama. Kinerja saham lapis kedua memberikan peluang yang beragam dan bisa menjadi alternatif investasi menguntungkan di tengah pergerakan pasar yang fluktuatif.