PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) mengalami penurunan dalam laba dan pendapatan hingga kuartal III tahun 2024. Dalam laporan keterbukaan informasi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (11/10), laba bersih tahun berjalan EAST tercatat sebesar Rp 23,32 miliar, turun 9,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 25,83 miliar. Hal ini berdampak langsung pada laba per saham yang juga mengalami penurunan dari Rp 6,26 menjadi Rp 5,65.
Pendapatan EAST pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar Rp 72,57 miliar, mengalami penurunan sebesar 3,71% yoy dari Rp 75,36 miliar pada September 2023. Meskipun demikian, ada beberapa elemen pendapatan yang menunjukkan tren positif, salah satunya pendapatan dari kamar yang mencapai Rp 50,06 miliar, meningkat dari Rp 49,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Rincian Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari makanan dan minuman juga mencatatkan penurunan, yang mencapai Rp 20,46 miliar, turun dari sebelumnya sebesar Rp 24,15 miliar. Selain itu, pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan dari Rp 2,12 miliar menjadi Rp 2,04 miliar.
Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 18,86 miliar, yang menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan Rp 20,25 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini mengakibatkan laba kotor EAST turun menjadi Rp 53,71 miliar dari Rp 55,10 miliar di tahun sebelumnya.
Beban Keuangan dan Aset
Beban keuangan EAST mencatatkan lonjakan yang signifikan, dari Rp 262,7 juta menjadi Rp 509,57 juta. Di sisi lain, penghasilan bunga juga mengalami penurunan yang cukup drastis dari Rp 44,07 juta menjadi hanya Rp 5,32 juta. Namun, pendapatan keuangan mengalami perbaikan, dengan pencapaian Rp 911,3 juta dari sebelumnya tidak ada.
Lain-lain bersih mencatatkan angka Rp 347,43 juta, yang menunjukkan kenaikan dari Rp 43,63 juta. Dari segi aset, EAST mencatatkan total aset sebesar Rp 490,18 miliar hingga kuartal III-2024, naik dari Rp 483,46 miliar pada akhir tahun 2023. Sementara itu, jumlah ekuitas EAST mencapai Rp 469,18 miliar, meningkat dari posisi Rp 483,46 miliar pada akhir 2023.
Kas dan Likuiditas
Pada akhir periode laporan, kas setara kas EAST tercatat sebesar Rp 4,69 miliar, meningkat dari Rp 3,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kas ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek di tengah tantangan yang dihadapi saat ini.
Secara keseluruhan, hasil kuartal III-2024 memberikan gambaran bahwa meskipun beberapa elemen pendapatan mengalami kenaikan, perusahaan tetap harus menghadapi disparitas yang signifikan dalam beberapa lini operasionalnya. Tanpa strategi mitigasi yang tepat, dampak dari kenaikan beban keuangan serta penurunan pendapatan kuartalan dapat terus berlanjut, memberikan tekanan lebih lanjut pada kinerja finansial perusahaan di masa mendatang.
Tantangan dan Strategi Perbaikan
Menanggapi kondisi yang kurang ideal ini, manajemen EAST perlu menerapkan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan pendapatan, terutama dari segmen makanan dan minuman yang menunjukkan tren penurunan. Inovasi dalam produk serta peningkatan layanan pelanggan dapat menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan dan menarik lebih banyak tamu ke hotel.
Diharapkan, EAST dapat memanfaatkan digitasi dan teknologi untuk meningkatkan marketing dan promosi, sekaligus menekan biaya operasional melalui efisiensi. Diversifikasi pendapatan juga menjadi perhatian penting bagi perusahaan di tengah ketidakpastian pasar akibat perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi.
Akhirnya, pemulihan industri perhotelan yang lebih luas di Indonesia juga akan menjadi faktor penentu bagi EAST dalam meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan fokus yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan yang ada dan kembali mencatatkan angka positif dalam laporan keuangannya di masa depan.