Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Kinerja Penjualan UNTR Turun, Target Dividen Kian Menarik

Kinerja Penjualan UNTR Turun, Target Dividen Kian Menarik

by Citra Maharani at 15 Oct 2024 07:56

PT United Tractors Tbk. (UNTR) merilis kinerja penjualan yang kurang menggembirakan pada delapan bulan pertama tahun 2024. Meskipun mengalami penurunan, perusahaan ini tetap optimitis dengan merevisi target penjualan dan menyiapkan pembagian dividen bagi pemegang saham. Dalam laporan yang baru saja dikeluarkan, UNTR mencatatkan total penjualan alat berat sebanyak 2.950 unit dari Januari hingga Agustus 2024, yang menunjukkan penurunan sebesar 25,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 3.951 unit.

Rincian Penjualan yang Kembali Menurun

Bukannya meroket, penjualan alat berat milik UNTR justru mengalami penurunan dari bulan ke bulan. Pada bulan Januari, penjualan Komatsu tercatat sebanyak 518 unit, namun angka ini terus menurun di bulan-bulan berikutnya, yakni 307, 301, 274, 357, 390, 368, dan 435 unit pada bulan Agustus. Dari total penjualan sepanjang tahun, sektor pertambangan mendominasi dengan kontribusi sekitar 64%, diikuti oleh sektor kehutanan yang menyuplai 9%, sektor konstruksi 14%, dan sektor agro sebesar 13%.

Pangsa Pasar dan Rencana Strategis Ke Depan

Pangsa pasar dari alat berat Komatsu yang dimiliki UNTR mencapai 28% sepanjang tahun berjalan (Year-to-Date/YtD). Menyusul dinamika penjualan yang ada, perusahaan berencana untuk tetap menjalankan strategi pemasaran yang lebih agresif serta meningkatkan layanan purna jual yang akan membantu meraih kepercayaan dari pelanggan, khususnya di sektor pertambangan yang saat ini menjadi tulang punggung penjualan.

Pembagian Dividen Di Tengah Penurunan Penjualan

Salah satu sorotan terbesar adalah keputusan UNTR untuk tetap melanjutkan rencana bagi dividen meski penjualan alat berat mengalami penurunan. Analis melihat bahwa potensi pembayaran dividen dapat berlanjut di tahun 2025-2026, mengingat stabilitas harga batu bara yang lebih rendah. Ini menunjukkan sikap optimis para manajemen penerus kendali di UNTR terkait fluktuasi pasar yang masih bisa dimanfaatkan untuk memberikan keuntungan jangka panjang bagi pemegang saham.

Analisis Pasar dari Para Ahli

Reza Priyambada, seorang direktur dari Reliance Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa penurunan pada penjualan unit alat berat disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan permintaan yang menurun. Ditambah lagi, dampak dari penurunan ini juga mempengaruhi potensi pendapatan dari usaha tambang. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi UNTR di tengah upaya mereka untuk meningkatkan daya saing.

Analis dari CGS International Sekuritas, Jacquelin Hamdani dan Nathania Giovanna Adjie juga mencatatkan harapan positif di balik penurunan ini. Mereka menyebut UNTR menunjukkan volatilitas yang lebih rendah terkait harga batu bara, dan ini dapat menjadi titik kritis untuk mengoptimalkan profitabilitas yang lebih baik ke depannya bagi para investor.

Pergerakan di Pasar Modal dan IPO

Di tengah pergeseran kinerja UNTR, laporan dari Lembaga Auditor Ernst and Young (EY) menunjukkan bahwa jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan yang cukup signifikan. Di tahun ini, hanya ada 34 perusahaan yang melakukan IPO dengan total dana yang terkumpul sekitar US$300 juta, jauh lebih rendah dibandingkan 66 IPO yang berlangsung tahun lalu senilai US$3,3 miliar.

Kehati-hatian investor terkait pemilihan umum di awal tahun dan pembentukan pemerintahan baru mempengaruhi keputusan investasi dan ekspektasi mereka terhadap pasar saham di Indonesia.

Melihat Ke Depan: Tantangan dan Harapan

Walaupun saat ini UNTR menghadapi tantangan berupa penurunan penjualan, banyak pihak tetap optimis terhadap visinya ke depan. Perusahaan telah mengadakan tiga kali review strategis yang melibatkan semua aspek operasional untuk memperbaiki performa di masa mendatang. Dalam konteks sampai dengan akhir tahun sekarang, UNTR berencana untuk meningkatkan efisiensi operasional dan merelokasi sumber daya untuk menciptakan lebih banyak nilai bagi stakeholder.

Menghadapi Tantangan Ekonomi Global

Tantangan yang lebih besar juga dihadapi oleh pasar Indonesia secara keseluruhan. Menghadapi gejolak ekonomi global dan faktor eksternal lainnya seperti perang di Eropa dan ketegangan di Asia, perusahaan perlu berpikir cermat untuk mengadopsi strategi jangka panjang yang akan membuat mereka tetap relevan. Perusahaan-perusahaan besar, termasuk UNTR, sedang dalam perjalanan untuk bertransformasi digital; beradaptasi melalui teknologi dan tren industri yang berkembang.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun UNTR menghadapi penurunan tajam dalam penjualan alat berat, implementasi strategi bagi dividen dan penyesuaian operasional yang sedang dilakukan menunjukkan semangat yang tinggi untuk bangkit kembali. Masyarakat investor dapat menantikan hasil dari strategi-strategi yang sudah dijalankan, yang diharapkan akan memberi dampak positif bagi dividen dan pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.