Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Kinerja PT Semen Indonesia di Tengah Pasar Lesu: Optimisme Berlanjut

Kinerja PT Semen Indonesia di Tengah Pasar Lesu: Optimisme Berlanjut

by Fitri Wulandari at 01 Nov 2024 15:09

Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 26,29 triliun pada kuartal III tahun 2024, meskipun kondisi industri semen domestik masih dalam keadaan lesu. Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa perbaikan signifikan dalam industri semen domestik belum terlihat selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Penurunan volume penjualan terjadi, khususnya pada segmen semen kantong. Namun demikian, SIG menunjukkan kinerja positif pada segmen curah dengan kenaikan penjualan sebesar 3% dibandingkan tahun lalu.

Kinerja Keuangan yang Kuat

Dalam keterangannya, Vita menyebutkan bahwa SIG tetap mampu mempertahankan profitabilitas yang sehat. Pendapatan yang mencapai Rp 26,29 triliun disertai dengan EBITDA yang tercatat sebesar Rp 4,3 triliun, serta laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 720 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun volume penjualan mengalami penurunan, efektivitas biaya dan manajemen keuangan tetap menunjukkan hasil yang positif.

Pengelolaan Biaya yang Efisien

Salah satu pencapaian menonjol dari SIG adalah penurunan biaya keuangan bersih yang mencapai 13,5% lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Ini sejalan dengan penurunan saldo utang berbunga yang juga lebih rendah, yakni sebesar Rp 3,49 triliun per 30 September 2023. Dengan strategi pengelolaan biaya yang efisien ini, SIG berhasil menjaga kestabilan keuangan di tengah tantangan yang ada.

Prospek Cerah ke Depan

Vita menambahkan bahwa SIG optimis akan prospek industri semen domestik ke depannya. Optimisme ini didorong oleh komitmen pemerintah untuk melanjutkan proyek IKN (Ibu Kota Nusantara) dan berbagai proyek strategis lainnya. Salah satu inisiatif yang diharapkan dapat mendongkrak permintaan semen adalah program pemerintah untuk menyediakan 3 juta rumah setiap tahunnya. Program ini bertujuan untuk mempercepat penyediaan perumahan, yang tentunya akan berimplikasi positif terhadap permintaan bahan bangunan.

Inovasi Produk Ramah Lingkungan

Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan utama di Indonesia, SIG berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan perumahan. Salah satu inovasi produk unggulan adalah Precise Interlock Brick (PIB), yang merupakan produk turunan semen hijau. PIB dianggap sebagai pilihan utama bagi pemerintah dan pengembang properti karena kemampuannya dalam memberikan solusi pembangunan yang lebih efisien, efektif, dan tahan gempa.

Mendukung Pentingnya Konstruksi Berkelanjutan

SIG juga mengklaim bahwa penggunaan PIB dapat mempercepat durasi konstruksi, terbukti melalui pembangunan hunian ramah lingkungan tipe 36 di IKN yang selesai dalam waktu hanya 15 hari. Selain itu, SIG berkomitmen untuk mendorong penggunaan semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan, menjadikannya sebagai katalis dalam pertumbuhan kinerja berkelanjutan.

Kerjasama dan Kolaborasi Strategis

Dalam upaya mendukung pembangunan rumah ramah lingkungan, SIG menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan. Hal ini mencakup penyediaan fasilitas permodalan bagi pengembang properti, serta penyediaan solusi pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dapat diakses oleh masyarakat. Dengan demikian, SIG berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam memenuhi kebutuhan hunian yang berkualitas bagi masyarakat.

Keseluruhan laporan kinerja SIG menunjukkan bahwa meskipun tantangan di pasar masih ada, perusahaan tetap dapat beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang muncul. Kinerja yang kuat pada aspek profitabilitas serta inovasi produk hijau menjadi kunci keberlanjutan bisnis di masa depan. Dengan dukungan dari pemerintah dan kolaborasi yang strategis, SIG optimis akan mampu menghadapi tantangan dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam industri semen di Indonesia.

Berita Lainnya

Trending