PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan kinerja yang gemilang sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Dengan laba bersih mencapai US$332,99 juta hingga September 2024, ADMR menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dalam kurs Rupiah, laba ini setara Rp 5,24 triliun jika dihitung dengan kurs Rp 15.760 per dolar AS.
Menurut laporan keuangan yang dilansir pada Rabu (30/10), laba bersih ADMR mengalami lonjakan sebesar 32,93% secara tahunan (Year on Year/YoY). Pada periode yang sama tahun lalu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$250,50 juta.
Pendapatan Usaha yang Meningkat
Pendapatan usaha ADMR juga menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 16,70% (YoY), dari US$720,62 juta menjadi US$841 juta sampai dengan kuartal III-2024. Namun, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan yang lebih tinggi, yakni 18,59% (YoY), yang tercatat sebesar US$404,42 juta. Ini menunjukkan bahwa meskipun pendapatan meningkat, biaya produksi juga naik.
Dengan hasil ini, ADMR berhasil mencatatkan laba bruto sebesar US$436,57 juta hingga September 2024, yang tumbuh 15% (YoY). Di sisi lain, beban usaha ADMR mengalami penurunan yang signifikan hingga 43,67% (YoY) menjadi US$27,25 juta, yang mendorong laba usaha ADMR melonjak 22,89% (YoY) dari US$333,25 juta menjadi US$409,54 juta.
Biaya Keuangan dan Penghasilan Meningkat
Dalam periode yang sama, biaya keuangan ADMR mengalami pengurangan yang signifikan hingga 51,43% (YoY) menjadi US$11,66 juta. Sementara itu, penghasilan keuangan ADMR juga meningkat sebesar 62,23% (YoY) menjadi US$21,74 juta. Ini merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap kenaikan laba periode berjalan yang mencapai US$331,27 juta, meningkat 31,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang pencatatannya sebesar US$251,49 juta.
Kenaikan Laba Per Saham
Kenaikan laba yang signifikan ini berakibat langsung terhadap laba per saham ADMR. Laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari US$0,0061 menjadi US$0,0081 per 30 September 2024. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang berada pada jalur pertumbuhan yang positif.
Posisi Keuangan yang Kuat
Secara keseluruhan, ADMR memiliki total aset sebesar US$1,84 miliar hingga 30 September 2024. Di sisi lain, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar US$471,70 juta, dan total ekuitas yang mencapai US$1,37 miliar. Posisi kas dan setara kas di akhir periode menyentuh angka US$484,78 juta, mengindikasikan likuiditas yang baik untuk perusahaan ini.
Pergerakan Saham ADMR
Namun, meski mencatatkan kinerja yang baik di laporan keuangan, saham ADMR pada Selasa (30/10) mengalami pelemahan sebesar 0,34%, di mana harga sahamnya berada pada level Rp 1.455 per saham. Secara year to date, harga saham ADMR masih mencatatkan pertumbuhan, meningkat 6,99% dari awal tahun.
Dalam konteks industri, keberhasilan ADMR mencatatkan kinerja yang baik menunjukkan potensi positif bagi investor yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di sektor ini. Lonjakan laba dan penurunan beban yang signifikan menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan ini mampu mengelola biaya dan memaksimalkan potensi pendapatan.
Bagi investor atau analis pasar, penting untuk terus memantau perkembangan perusahaan ini ke depan, terutama dengan adanya berbagai rencana aksi korporasi yang dapat berpengaruh terhadap kinerjanya di masa mendatang. Adaro Energy (ADRO) juga berencana untuk melepaskan bisnis batubara termalnya, sehingga ada kemungkinan penyesuaian lebih lanjut dalam strategi bisnis.
Dengan pencapaian ini, ADMR tidak hanya memperkuat posisinya di pasar tetapi juga menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik, proyeksi pertumbuhan yang positif bisa terwujud.