PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, lebih dikenal dengan kode saham BSBK, mencatatkan pencapaian yang sangat mengesankan pada kuartal III tahun 2024. Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa laba neto BSBK mencapai Rp 62,1 miliar per 30 September 2024, meningkat tajam sebesar 226% dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp 19 miliar. Kenaikan laba ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan mulai membuahkan hasil.
Pendapatan Usaha dan Penjualan
Seiring dengan laba yang melonjak, pendapatan usaha BSBK juga mengalami peningkatan yang positif. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, BSBK berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 263,42 miliar, naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 234,75 miliar. Angka-angka ini menunjukkan adanya penguatan dalam kinerja penjualan meskipun ada penurunan dalam sektor kondotel dan apartemen.
Secara terperinci, penjualan kondotel dan apartemen mengalami penurunan yang signifikan, turun menjadi Rp 13,93 miliar dari Rp 20,92 miliar pada tahun lalu. Namun, pendapatan dari sumber lainnya, yang sebagian besar berasal dari pendapatan usaha, meningkat menjadi Rp 249,49 miliar dibandingkan dengan Rp 213,75 miliar pada September 2023.
Penyumbang Pendapatan Terbesar
Direktur BSBK, Daniel Wirawan, mencatat bahwa salah satu sumber pendapatan yang signifikan berasal dari Mal Pentacity dengan kontribusi sebesar Rp 44,7 miliar, mencatat kenaikan 21,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa sektor ritel juga berkontribusi positif bagi keseluruhan kinerja BSBK.
Efisiensi Biaya dan Laba Kotor
Dari segi biaya operasi, BSBK berhasil menurunkan beban pokok penjualan dan beban langsung menjadi Rp 70,84 miliar, menurun dari posisi Rp 79,89 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini berkontribusi pada peningkatan laba kotor yang tercatat sebesar Rp 192,58 miliar, meningkat 24% dari Rp 154,85 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Aset dan Utang
BSBK juga mencatatkan perkembangan positif dalam hal aset dan utang. Total aset BSBK hingga kuartal III-2024 tercatat mencapai Rp 2,57 triliun, naik dari Rp 2,49 triliun yang terdaftar per 31 Desember 2023. Sementara itu, ekuitas juga menunjukkan tren positif dengan total mencapai Rp 1,72 triliun.
Dalam hal utang, BSBK berhasil menurunkan utang bank jangka panjang sebesar 2,95%, dari Rp 808,6 miliar menjadi Rp 784,8 miliar. Penurunan utang ini adalah cerminan dari strategi efisiensi yang diterapkan oleh manajemen.
Proyek Properti dan Optimisme Penjualan
Menyusul kinerja yang positif, BSBK juga meluncurkan proyek baru di sektor properti, yaitu apartemen The Sapphire yang terdiri dari 237 unit. Apartemen ini mengusung konsep hunian eksklusif, dengan pemandangan laut serta dilengkapi dengan semi-furnished, yang menambah daya tarik bagi calon pembeli. Daniel menyatakan optimis bahwa unit-unit ini akan terjual habis dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, didukung oleh tingginya minat pasar dan rencana penghapusan pajak properti oleh pemerintah.
Pusat Perbelanjaan dan Kerja Sama Tenant
BSBK juga mengalami peningkatan okupansi di pusat perbelanjaannya. Mal Pentacity mengalami peningkatan tingkat okupansi dari 82,82% di semester I 2024 menjadi 90,68% di kuartal III. Mal E-Walk juga mencatatkan angka yang cukup stabil dengan sedikit kenaikan dari 97,91% menjadi 97,98%. Peningkatan ini didukung oleh kehadiran tenant-tenant besar seperti Victoria's Secret, Bath & Body Works, dan Sushi Tei yang turut berkontribusi pada pertumbuhan tersebut.
Kinerja Sektor Perhotelan
Tidak hanya di sektor properti dan ritel, BSBK juga menunjukkan pertumbuhan di sektor perhotelan. Tingkat okupansi Astara Hotel meningkat dari 64% di triwulan kedua menjadi 73% di triwulan ketiga, sedangkan Pentacity Hotel juga mencatatkan peningkatan dari 80% menjadi 83%. Kenaikan ini mencerminkan pemulihan di sektor pariwisata dan hospitaliti, yang diharapkan akan terus berlanjut.
Strategi Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial
Untuk meningkatkan performa ke depan, BSBK berkomitmen untuk mengintensifkan kampanye pemasaran digital, berkolaborasi dengan agen properti lokal, dan menawarkan promosi eksklusif untuk menarik lebih banyak calon pembeli. Selain itu, BSBK juga merencanakan pameran properti dan event open house untuk mempromosikan proyek-proyeknya lebih jauh.
Di sisi lain, BSBK juga aktif dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang diharapkan dapat mempererat hubungan dengan komunitas dan meningkatkan citra perusahaan di mata publik.
Dengan berbagai pencapaian dan rencana strategis yang telah disusun, BSBK menunjukkan potensi besar untuk terus tumbuh di masa depan. Apakah perseroan mampu mempertahankan momentum positif ini? Hanya waktu yang akan menjawab.