Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru-baru ini merilis laporan keuangan kuartal III-2024, menunjukkan perkembangan positif yang menarik perhatian para investor dan analis industri. Di periode Januari-September 2024, perusahaan teknologi ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 11,66 triliun, meningkat 11% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Pemangkasan Rugi Berjalan yang Signifikan
Salah satu pencapaian yang patut dicatat adalah konsistensi GOTO dalam memangkas rugi berjalan mereka yang kini menjadi Rp 4,539 triliun, membaik 53% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 9,6 triliun. Pada kuartal III-2024, rugi periode berjalan menyusut sebesar 29% menjadi Rp 1,69 triliun secara tahunan. Ini menunjukkan upaya perusahaan dalam mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pendapatan dari Anak Usaha
Pendapatan GOTO didorong oleh pertumbuhan yang pesat di beberapa segmen, terutama jasa pinjaman yang mengalami lonjakan luar biasa. Pendapatan dari jasa pinjaman meroket hingga 593%, mencapai Rp 1,231 triliun pada periode Januari-September 2024, dibandingkan dengan hanya Rp 178 miliar pada tahun yang sama sebelumnya. Selain itu, GOTO juga mencatatkan pendapatan bersih dari e-commerce service fee yang berasal dari Tokopedia sebesar Rp 439 miliar, yang menunjukkan adanya pendapatan baru yang signifikan di segmen ini.
Pertumbuhan Layanan On-Demand
Jasa layanan atau on-demand services GOTO juga mencatat pertumbuhan positif yang berkelanjutan. Pendapatan bruto di segmen ini meningkat 17%, di mana total pencapaian menjadi Rp 10,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menjadi indikator bahwa model bisnis GOTO yang mengintegrasikan berbagai layanan dan produk sedang berjalan dengan baik.
Strategi Bisnis yang Efektif
Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo, menilai capaian ini mencerminkan optimalisasi usaha di seluruh lini bisnisnya. “Sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat,” ujar Patrick dalam keterangannya.
Walujo menekankan bahwa mereka ingin agar pengguna dapat menikmati semua manfaat dari produk pembayaran dan layanan on-demand yang ditawarkan. Dengan performa positif yang didapat, perusahaan juga memperkirakan bahwa segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal mendatang, satu tahun lebih cepat dari target sebelumnya.
Pengelolaan Beban yang Hati-Hati
Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GOTO, Simon Ho juga menegaskan pentingnya manajemen beban yang baik. “Kami terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di Grup,” ujarnya. Simon Ho menambahkan bahwa pihaknya berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut.
Proyeksi Ke Depan
GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun. Hal ini menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar, serta komitmen mereka untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan.
Kesimpulan
Dengan semua pencapaian dan pertumbuhan yang signifikan, GOTO menunjukkan potensi yang besar di pasar teknologi dan keuangannya. Pendekatan strategis yang fokus pada integrasi layanan dan peningkatan efisiensi operasional menjadi kunci keberhasilan dalam kuartal ini. Dengan proyeksi positif di depan, GOTO diharapkan dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhannya dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan.