Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Penjualan Mobil Astra Lesu, Tapi Pangsa Pasar Stabil di 55%

Penjualan Mobil Astra Lesu, Tapi Pangsa Pasar Stabil di 55%

by Intan Sari at 13 Oct 2024 17:07

Bisnis otomotif di Indonesia mengalami tantangan tersendiri pada September 2024, termasuk di dalamnya PT Astra International Tbk. (ASII) yang mencatatkan penurunan penjualan. Meskipun kondisi ini, Astra tetap mampu mempertahankan pangsa pasar yang signifikan hingga 55%. Data yang disampaikan oleh Bisnis menunjukkan bahwa penjualan mobil nasional secara wholesale pada bulan tersebut mencapai 72.667 unit, mengalami penurunan sebesar 9,07% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Penurunan juga terlihat pada penjualan bulanan, yang tercatat menyusut 2,79% (month on month/MoM).

Rincian Penjualan Astra pada September 2024

Selaras dengan penurunan penjualan secara keseluruhan, penjualan mobil di Astra International juga mengalami penurunan sebesar 8,97% yoy, berjumlah 40.096 unit pada September 2024. Selain itu, penjualan bulanan di Astra juga menurun sebanyak 4,97%. Daya tarik utama penjualan Astra masih berasal dari merek kendaraan Toyota dan Lexus yang mencatatkan penjualan total 25.591 unit, diikuti oleh Daihatsu yang terjual 12.676 unit, dan Isuzu sebanyak 1.670 unit.

Tren Penjualan di Segmen LCGC

Secara spesifik, segmen Low Cost Green Car (LCGC) mengalami penurunan yang cukup signifikan, dengan penjualan nasional terjun 14,43% yoy menjadi 14.673 unit per September 2024. Penurunan di segmen ini juga tak luput dari Astra, yang mencatatkan penjualan LCGC menurun 15,86% yoy, menjadi 10.222 unit. Secara bulanan, penjualan LCGC di Astra berkurang hingga 12,65%.

Pangsa Pasar yang Stabil

Meski ada penurunan dalam angka penjualan, Astra berhasil mempertahankan pangsa pasar yang stabil pada angka 55%. Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra, menyatakan bahwa perusahaan senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas dan memberikan layanan terbaik. Jaringan penjualan di seluruh Indonesia menjadi salah satu pilar dukungan untuk pelanggan dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Kondisi Perekonomian dan Pengaruhnya

Berdasarkan penjelasan Boy, kinerja bisnis otomotif di paruh kedua tahun ini sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kami berharap kondisi perekonomian dapat semakin baik, sehingga mendukung daya beli masyarakat,” ujarnya. Penjualan kendaraan bermotor tidak hanya dipengaruhi oleh minat konsumen namun juga terpengaruh oleh faktor eksternal seperti suku bunga.

Penurunan Suku Bunga dan Dampaknya

Dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia periode 17—18 September 2024, suku bunga acuan diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Ini menjadi penurunan pertama sejak Agustus 2022. Penurunan suku bunga ini umumnya diharapkan akan meningkatkan daya beli konsumen, sehingga akan berdampak positif pada penjualan otomotif.

“Biasanya, suku bunga yang rendah dapat mendorong konsumen untuk lebih mudah memutuskan melakukan pembelian kendaraan,” tambah Boy. Namun, perlu dicatat bahwa dampak penurunan suku bunga terhadap operasional perusahaan tidak langsung terasa, atau yang sering disebut sebagai lagging impact.

Kesimpulan

Dalam lanskap industri otomotif yang fluktuatif, PT Astra International Tbk. menunjukkan ketahanan dengan pangsa pasar yang stabil di tengah penurunan penjualan baik secara tahunan maupun bulanan. Perusahaan ini berkomitmen untuk tetap memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan dan berharap adanya perbaikan dalam kondisi ekonomi serta daya beli masyarakat di Indonesia. Ke depan, faktor-faktor eksternal seperti suku bunga akan tetap menjadi perhatian dalam strategi pengembangan bisnis Astra.