Pengumuman Perubahan Struktur Kepemilikan di NET TV
Jakarta - PT Net Mediatama Televisi (NMT), yang dikenal luas sebagai NET TV, akan mengalami perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan sahamnya. Keputusan ini diumumkan oleh perusahaan induknya, PT Net Visi Media, yang terdaftar di bursa saham dengan kode NETV. Dalam keterbukaan informasi, perusahaan mengonfirmasi bahwa PT MD Entertainment Tbk. (kode saham: FILM) dan Newton Capital (kode saham: NCL) akan menjadi pemilik baru NMT.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menyehatkan kondisi keuangan. Dalam laporan keuangan yang dikeluarkan oleh NETV untuk periode yang berakhir pada 30 April 2024, tercatat akumulasi kerugian sebesar Rp 3,52 triliun dan defisiensi modal Rp 596,58 miliar. Kondisi ini memaksa NETV mencari investor strategis yang mampu memberikan sinergi operasional dan dukungan finansial yang dibutuhkan.
Restrukturisasi Utang dan Pinjaman Baru
Melihat situasi sulit yang dihadapi, NETV memutuskan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman. Dalam langkah ini, perusahaan mengadakan kesepakatan dengan Newton Capital (NCL), yang pada 5 April 2024, mengambil alih utang NMT dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp 882,6 miliar. Kesepakatan ini adalah bagian dari penegakan upaya korporasi untuk merestrukturisasi utang dan memperbaiki posisi keuangan perusahaan.
Dalam proses negosiasi dengan NCL, NETV mendapatkan keringanan dari beban bunga yang ditangguhkan dan biaya restrukturisasi yang totalnya mencapai Rp 269,4 miliar. Selain itu, syarat pinjaman NCL yang tanpa bunga memberikan peluang bagi NETV untuk mengoptimalkan likuiditasnya. Pinjaman tersebut dijadwalkan jatuh tempo pada 5 Oktober 2024.
Model Penambahan Modal Tanpa Hak Memberikan Efek Terlebih Dahulu
Salah satu aspek penting dari perjanjian antara NETV dan NCL adalah adanya opsi untuk mengubah pinjaman menjadi saham baru di NMT. Opsi ini diambil dengan menggunakan skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memberikan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau dikenal sebagai private placement. Dengan cara ini, NCL mendapatkan saham di NMT sebagai imbalan atas utang yang ditangani.
NCL, yang merupakan perusahaan investasi yang berbasis di British Virgin Islands dan dimiliki oleh Paloma Capital Ltd, telah memiliki reputasi yang baik dalam dunia investasi. Pemilik Paloma Capital, Pandu Sjahrir, saat ini juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA).
Kerja Sama antara NCL dan FILM
NCL tidak sendiri dalam proses akuisisi saham NMT. Perusahaan ini bekerja sama dengan FILM, yang secara strategis membeli utang NMT dari NCL untuk mendapatkan saham di NMT. Pada 26 Agustus 2024, keduanya menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atas aset pinjaman. Dalam kesepakatan tersebut, NCL sepakat untuk mengalihkan sebagian porsi utitngnya kepada FILM, yang totalnya mencapai Rp 661,9 miliar.
Komposisi Saham Setelah PMTHMETD
Setelah proses PMTHMETD selesai, FILM akan menjadi pemegang saham dominan di NMT dengan kepemilikan sekitar 60,98%, yang setara dengan 25.220.946.827 lembar saham, senilai Rp 1,26 triliun. Sementara itu, NCL akan memegang 10,67% saham atau sekitar 4.412.982.275 lembar saham, dengan nilai mencapai Rp 220,6 miliar.
Pandangan Ke Depan
Perubahan besar dalam struktur kepemilikan NET TV ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perusahaan, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami berbagai tantangan, termasuk masalah keuangan yang begitu serius. Dengan dukungan dari FILM dan NCL, NETV berkeinginan untuk merestrukturisasi operasionalnya, meningkatkan produksi konten, serta menarik lebih banyak pemirsa.
Strategi baru ini bertujuan untuk mengembalikan NET TV ke jalur pertumbuhan dan memperluas pangsa pasar dalam industri media dan hiburan yang sangat kompetitif di Indonesia. Investor dan para pemangku kepentingan akan melihat dengan seksama bagaimana transisi ini akan berlangsung dan dampaknya terhadap kinerja NET TV di masa mendatang.