Sejumlah konglomerat Indonesia, termasuk nama-nama besar seperti Prajogo Pangestu, Tomy Winata, dan Franky Widjaja, terpantau hadir dalam lawatan perdana Presiden Prabowo Subianto ke China yang berlangsung akhir pekan ini. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan antara Indonesia dan China melalui berbagai potensi investasi dan kerja sama bisnis.
Kunjungan Kenegaraan di Beijing
Pada Sabtu (10/11/2024), Arsjad Rasjid, Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., mencatat momen penting saat berfoto bersama para taipan lainnya di depan gedung Great Hall of the People, Tiananmen Square, Beijing. Dalam unggahan di akun Instagramnya, Arsjad Rasjid mengekspresikan rasa hormatnya bisa bergabung dengan para pemimpin bisnis Indonesia di acara jamuan kenegaraan yang diadakan untuk menyambut kunjungan Presiden Prabowo.
Komitmen Terhadap Kolaborasi Bisnis
Dalam kesempatan tersebut, Arsjad menegaskan komitmennya untuk memperdalam kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan dari China di berbagai sektor. "Seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto, kolaborasi antara perusahaan Tiongkok dan Indonesia sangat penting," ujarnya. Ia berharap kerja sama ini dapat saling menguntungkan dan mendorong kemajuan kedua belah pihak.
Hasil Pertemuan dengan Pemimpin China
Selain Arsjad, Anindya Bakrie juga berbagi pengalaman positif selama kunjungan kenegaraan tersebut. Di akun Instagramnya, Anindya mengungkap rasa senangnya bisa menjadi saksi dalam pertemuan antara dua pemimpin besar, yaitu Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping. Dalam suasana ceremonial yang penuh makna, keduanya menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan China.
Investasi Lebih dari US$10 Miliar
Pada pertemuan ini, Presiden Prabowo juga memaparkan tentang sejumlah kontrak bisnis yang akan ditandatangani antara perusahaan-perusahaan asal China dan Indonesia, dengan total nilai investasi lebih dari US$10 miliar atau sekitar Rp155,7 triliun. Rencananya, penandatanganan kontrak ini akan dilakukan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dari kedua negara. Diharapkan, investasi ini akan memperkuat kerjasama antar perusahaan di kedua negara dan mendorong hubungan antara masyarakat Indonesia dan China.
Belajar dari Pengalaman China dalam Mengentaskan Kemiskinan
Dalam sambutannya, Prabowo juga menyoroti pentingnya belajar dari pengalaman China dalam memberantas kemiskinan yang selama ini menjadi tantangan bagi Indonesia. "Kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok," ungkapnya. Hal ini menunjukkan niatan pemerintah Indonesia untuk mengadopsi strategi yang telah terbukti efektif dari negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut.
Pendidikan dan Keterlibatan Generasi Muda
Pendidikan menjadi fokus lain yang dibahas Prabowo selama kunjungan kenegaraan ini. Ia mengungkapkan harapannya untuk mengirim lebih banyak pelajar Indonesia ke institusi pendidikan tinggi di China. Ini menjadi bagian dari upaya untuk menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang penting bagi generasi muda Indonesia, sehingga dapat bersaing secara global.
Perbaikan Hubungan Diplomatik
Kunjungan ini bukan hanya sekedar aktivitas diplomatik, tetapi juga momen untuk memperkuat persahabatan antara kedua negara. Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia menganggap Tiongkok sebagai teman yang sangat penting dan mitra berharga. "Ini adalah dasar untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua negara," katanya. Keberadaan konglomerat dalam kunjungan ini menunjukkan keterlibatan aktif sektor swasta dalam memperkuat hubungan bilateral.
Dengan langkah yang diambil dalam lawatan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemimpin politik dan dunia usaha yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Kunjungan Prabowo dan delegasi bisnis ini menandai langkah positif dalam menciptakan peluang investasi, menjadikan China sebagai salah satu mitra strategis utama Indonesia di kancah internasional.