Astra International Tbk (ASII) terus menunjukkan prospek yang menarik meskipun di tengah tantangan yang dihadapi dalam bisnis otomotif. Perusahaan ini baru saja mengakuisisi 95% saham Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (Heartology Cardiovascular Hospital) yang berlokasi di Jakarta. Langkah ini diharapkan dapat menopang kinerja keuangan ASII, terutama saat sektor otomotif masih lesu.
Eksplorasi Sektor Kesehatan dan Prospek Keuntungan
Menurut analisis yang dibuat oleh Paulina Margareta dari Maybank Sekuritas Indonesia, ekspansi ke layanan kesehatan ini merupakan strategi diversifikasi yang positif. “Meskipun kontribusi finansial dari sektor ini masih kecil, perkembangan ini sangat menjanjikan mengingat pertumbuhan industri perawatan kesehatan yang menarik, dengan penetrasi yang masih terbatas,” ungkap Paulina dalam riset terbaru.
Paulina memperkirakan bahwa ASII berpotensi meraih laba antara Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun dari bisnis perawatan kesehatan pada tahun fiskal 2030. Saat ini, Maybank Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham ASII dengan target harga Rp 5.250 per lembar saham. Target ini mencerminkan rasio harga terhadap laba (P/E) sebesar 7,1x untuk tahun ini.
Performa Penjualan Otomotif dan Dampak Ekonomi Makro
Di sisi lain, penjualan mobil ASII dalam sembilan bulan pertama tahun 2024 mengalami penurunan yang signifikan. Data menunjukkan penjualan mobil turun 5% secara bulanan dan 9% secara tahunan, mencapai 72.700 unit di bulan September. Jumlah total penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 633.000 unit, turun 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski penjualan kendaraan roda empat mengalami tekanan, segmen sepeda motor ASII masih menunjukkan kinerja yang relatif baik. Penjualan sepeda motor mengalami penurunan 8% secara bulanan namun terjadi peningkatan 4% secara tahunan, tercatat sebanyak 528.700 unit terjual. Total penjualan sepeda motor juga mengalami kenaikan 3% tahunan dengan total penjualan mencapai 4,87 juta unit hingga September 2024.
Paulina mencatat bahwa penjualan sepeda motor masih 11% lebih tinggi dibandingkan rata-rata penjualan dari tahun 2017 hingga 2023, tanpa mempertimbangkan periode Covid-19. “Kami melihat penurunan penjualan mobil sebagai indikasi daya beli kelas menengah yang masih lemah, sedangkan permintaan dari segmen kelas atas dan kelas bawah tetap terjaga,” tuturnya.
Pangsa Pasar yang Stabil di Tengah Persaingan
Walaupun terjadi penurunan penjualan, pangsa pasar ASII tetap stabil pada angka 55%. Dalam hal ini, Toyota berhasil menaikkan pangsa pasarnya meskipun Daihatsu mengalami penurunan. Sepanjang bulan September 2024, Honda berhasil meningkatkan pangsa pasarnya berkat penjualan model terbaru seperti Brio dan HR-V.
Selain itu, ASII juga menunjukkan ketahanan di pasar otomotif meskipun banyak kompetitor baru seperti BYD yang memasuki pasar kendaraan listrik. Paulina mencatat bahwa pasar mobil ASII masih dominan meskipun BYD mulai mengekspansi produk mereka.
Proyeksi Keuangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Menurut estimasi Maybank Sekuritas, pendapatan dan laba bersih ASII hingga akhir tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 307,72 triliun dan Rp 30,16 triliun. Ini menandakan penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 316,57 triliun dengan laba bersih Rp 33,84 triliun. Namun, proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan optimisme dengan ekspektasi pendapatan yang dapat mencapai Rp 312,76 triliun dengan laba bersih Rp 30,58 triliun.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk pajak yang lebih tinggi dan kebijakan subsidi bahan bakar yang lebih ketat, proyeksi ini tetap memungkinkan jika ASII mampu merespons perubahan permintaan di pasar. Paulina menekankan pentingnya perhatian pada permintaan mobil yang lemah dan potensi risiko dari ekspansi agresif produsen kendaraan listrik di Indonesia.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, langkah ASII untuk diversifikasi ke sektor kesehatan dan kinerja yang relatif stabil dalam segmen sepeda motor menunjukkan ketahanan dan fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar. Meskipun tantangan penurunan penjualan di sektor otomotif terus berlanjut, analis tetap optimis bahwa prospek jangka panjang ASII akan tetap kuat, terutama dengan potensi pertumbuhan dari sektor layanan kesehatan.