Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Prospek Cemerlang PT Timah Tbk Didukung Permintaan Global

Prospek Cemerlang PT Timah Tbk Didukung Permintaan Global

by Fitri Wulandari at 16 Oct 2024 17:42

Kinerja PT Timah Tbk (TINS) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Hal ini disebabkan oleh pasokan global yang semakin ketat serta ekspektasi kenaikan permintaan komoditas logam dasar, khususnya timah, berkat stimulus dari Tiongkok. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya, memberikan pandangan positif tentang prospek TINS, terutama karena harga timah di pasar dunia, yang diproyeksikan tetap kuat meskipun ada penurunan harga rata-rata pada kuartal ketiga 2024.

Peningkatan Permintaan di Tengah Pengetatan Pasokan

Timothy menjelaskan bahwa pengetatan pasokan global, khususnya berkurangnya ekspor bijih timah dari Myanmar ke Tiongkok, menjadi salah satu faktor utama yang mendukung harga timah. Meskipun harga rata-rata timah di LME mengalami penurunan 1,9% secara kuartalan menjadi US$31.700 per ton, minimnya pasokan dari negara penghasil utama seperti Myanmar memperkuat optimisme terhadap kolaborasi TINS.

Dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah Tiongkok diharapkan juga dapat memberikan stimulasi terhadap permintaan komoditas, termasuk logam dasar. Timothy menambahkan bahwa peluang untuk perbaikan dalam sektor ini cukup besar dengan adanya langkah-langkah seperti pemangkasan rasio cadangan kas minimum bank dan pemotongan suku bunga hipotek.

Ramalan Logam Dasar di Tengah Permintaan yang Fluktuatif

Ciptadana Sekuritas Asia, melalui analis Thomas Radityo, turut mencermati tren penurunan stok timah yang berdasarkan pada laporan memaparkan penurunan stok LME sebesar 41,1% tahun ke tanggal (ytd) hingga 4,7 ribu ton. Ini menunjukkan bahwa pasokan timah menghadapi tantangan serius yang dapat berujung pada defisit di pasar global dalam tahun-tahun mendatang. Kenaikan harga timah LME sebesar 32% ytd hingga 30 September 2024 menunjukkan realita permintaan yang terus menguat dari Tiongkok.

Para analis memproyeksikan permintaan timah di masa mendatang akan mengalami moderasi, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi makro, khususnya dari Tiongkok. Namun, kesanjungan kebijakan dan intervensi pemerintah dalam bentuk stimulus diperlukan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan harga timah.

Target Produksi dan Rekomendasi Saham

Segi saham TINS juga tidak kalah menarik. Sebagai bagian dari strategi jangka menengah, analis Ciptadana Sekuritas telah menyesuaikan proyeksi harga timah untuk periode 2024-2026 menjadi US$30.000 per ton, US$31.000 per ton, dan US$31.500 per ton. Dengan revisi ini, laba bersih TINS diperkirakan akan meningkat signifikan selama tahun 2024-2026 menjadi sekitar Rp1,1 triliun, Rp1,8 triliun dan Rp1,8 triliun.

Seiring dengan itu, rekomendasi Buy untuk saham TINS juga semakin kuat. Target harga saham TINS disarankan mencapai Rp1.600, lebih tinggi dibandingkan target sebelumnya sebesar Rp1.300. Sementara analis dari Nawasena Abhipraya Investama merekomendasikan target harga Rp1.750 per saham.

Tinjauan Kinerja Saham TINS

Saat ini, saham TINS mengalami pelemahan 0,36% ke level Rp1.375 per saham pada Rabu (16/10). Meski demikian, dalam satu bulan terakhir, harga saham TINS telah mengalami lonjakan hingga 35,47%, serta mencatatkan pertumbuhan fenomenal 113,18% di sepanjang tahun. Hal ini menunjukkan optimisme pasar terhadap fundamental perusahaan dan potensi harga timah di masa depan.

Kesimpulan

Kemajuan dan prospek kinerja PT Timah Tbk tidak terlepas dari kondisi pasar global yang terus berkembang. Dengan tantangan pasokan yang dihadapi oleh negara-negara penghasil timah utama dan dukungan stimulus dari Tiongkok, terdapat harapan untuk peningkatan permintaan logam dasar ke depan. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan dan melakukan strategi investasi yang bijaksana dalam mempertimbangkan saham TINS yang berpotensi menjanjikan.