Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Prospek Kinerja ESSA Industries: Pertumbuhan di Tengah Stabilitas Pasar

Prospek Kinerja ESSA Industries: Pertumbuhan di Tengah Stabilitas Pasar

by Intan Sari at 17 Oct 2024 15:04

Presiden Direktur PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA), Kanishk Laroya, menyampaikan proyeksi optimis mengenai kinerja keuangan perusahaan untuk semester II tahun 2024. Dalam wawancara terbaru, Kanishk memperkirakan bahwa kinerja keuangan ESSA akan tumbuh sesuai dengan capaian yang diraih pada paruh pertama tahun ini.

Mengenal ESSA dan Pasar Amonia serta LPG

Seperti yang diketahui, ESSA merupakan emiten yang merupakan afiliasi dari TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir. Dalam memaparkan kinerja dan proyeksi perusahaan, Kanishk mengungkapkan bahwa pasar untuk dua komoditas penting yang diproduksi oleh ESSA, yaitu amonia dan liquid petroleum gas (LPG), diprediksi akan stabil hingga akhir tahun. "Sama sih kalau kita lihat market amonia dan LPG tidak akan terlalu meningkat semester II," kata Kanishk.

Dari analisisnya, Kanishk menilai bahwa pasar amonia dan LPG tidak akan mampu mengulangi capaian luar biasa yang terjadi pada tahun 2022, yang mana saat itu harga keduanya melesat tajam dipicu oleh ketegangan geopolitik, salah satunya akibat perang Rusia dan Ukraina.

Performa Keuangan ESSA Semester I 2024

Meskipun tantangan di pasar, ESSA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$20,6 juta pada semester pertama 2024. Capaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 418% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini sebagian besar disebabkan oleh tren kenaikan harga amonia dalam kuartal kedua 2024.

Walau demikian, pendapatan perusahaan tercatat mengalami penurunan sebesar 10% year-on-year (YoY), dari US$168,2 juta pada semester I 2023 menjadi US$151,6 juta pada 2024. Kendati pendapatan mengalami penurunan, ESSA masih mencatatkan peningkatan pada earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) yang tumbuh 48% YoY menjadi US$61,6 juta.

Indikator Semester I 2023 Semester I 2024
Pendapatan (US$) 168,2 juta 151,6 juta
Laba Bersih (US$) 3,9 juta 20,6 juta
EBITDA (US$) 41,6 juta 61,6 juta

Investasi dan Proyek Blue Ammonia

Kanishk juga menyampaikan bahwa ESSA telah memasuki tahap akhir dari studi tahap dua untuk proyek blue ammonia. Dalam pengkajian tersebut, perusahaan membahas estimasi biaya investasi yang diperkirakan mencapai sekitar US$200 juta. Kanishk menegaskan pentingnya investasi ini, meski market blue ammonia saat ini belum ada, baik di Indonesia ataupun untuk ekspor.

Pemulihan dan Prospek Saham ESSA

Dari sudut pandang analis, proyeksi kinerja saham ESSA cukup positif untuk jangka menengah hingga panjang. Salah satu faktor pendorong adalah komitmen pemerintah dalam meningkatkan investasi untuk kilang LPG di dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat membantu mendorong performa saham ESSA meskipun dalam laporan terakhir menunjukkan penurunan pendapatan yang cukup tajam.

Hendra Wardana, Founder dari Stocknow.id, mencatat bahwa meskipun ESSA mengalami penurunan pendapatan sebesar 53,3% YoY dan laba bersih yang mengalami penurunan signifikan sebesar 75,3% pada tahun 2023, perusahaan ini masih menunjukkan rasio keuangan yang solid dibandingkan dengan industri sejenis.

Dia membagikan penilaian rasio keuangan ESSA, di mana net profit margin (NPM) kuartal kedua mencapai 13,36%, return on equity (ROE) sebesar 12,61%, dan debt to equity ratio (DER) yang tetap rendah di level 29%. Menurut Hendra, rasio tersebut mencerminkan kemampuan ESSA dalam mengelola efisiensi operasional dengan baik.

Valuasi Saham

Namun, Hendra juga mengingatkan bahwa saat ini, valuasi saham ESSA terbilang overvalued, dengan price earning ratio (PER) mencapai 21,82 kali, sementara industri secara keseluruhan hanya berada di level 13,49 kali. Ini menunjukkan bahwa investor mungkin sudah memperhitungkan potensi pertumbuhan masa depan, khususnya terkait dengan prospek investasi kilang LPG yang didorong oleh kebijakan pemerintah.

Meskipun demikian, investor berpotensi masih memberikan perhatian positif kepada saham ESSA dengan mempertimbangkan potensi masa depan yang dimilikinya. Bagi investor jangka menengah hingga panjang, saham ESSA bisa menjadi opsi menarik, dengan target resistance yang diharapkan dapat mencapai level 1090.

Kesimpulan

Kinerja ESSA menunjukkan dinamika yang menarik di tengah tantangan dan ketidakpastian pasar. Meskipun ada penurunan pendapatan, pencapaian laba bersih yang signifikan dan pengelolaan efisiensi operasional yang baik dapat menjadi sinyal positif bagi investor. Dengan adanya proyek blue ammonia yang sedang dalam tahap pemanfaatan serta dukungan investasi pemerintah, prospek jangka panjang ESSA dapat menjadi sebuah cerita yang menawan dalam sektor industri amonia dan LPG di Indonesia.