PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI), tengah melakukan langkah strategis dalam menggarap proyek tembaga yang menjanjikan, yakni Tujuh Bukit, yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini, proyek ini berada dalam tahap bankable feasibility study, suatu langkah krusial sebelum memasuki fase investasi lebih lanjut.
Potensi Besar Tujuh Bukit
General Manager Communications Merdeka Copper Gold, Tom Malik, mengungkapkan bahwa Proyek Tembaga Tujuh Bukit ini merupakan salah satu cadangan tembaga terbesar di dunia yang belum dieksploitasi. Lokasinya juga bersebelahan dengan tambang emas yang sudah beroperasi sejak tahun 2017, menyediakan peluang untuk sinergi antara dua jenis komoditas yang berbeda ini.
Sejak tahun 2018, Merdeka Copper Gold telah menginvestasikan lebih dari US$ 200 juta untuk melaksanakan studi kelayakan yang mendalam. Ini mencakup eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya, pemodelan geologi, serta studi teknis dan pra-kelayakan yang telah selesai pada Mei 2023. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan MDKA dalam mencapai keberhasilan proyek ini.
Meningkatkan Produksi Tembaga Indonesia
Tom menyoroti bahwa apabila Proyek Tembaga Tujuh Bukit ini beroperasi, kemungkinan akan menjadi tambang tembaga ketiga terbesar di Indonesia dan dapat meningkatkan produksi tembaga nasional sebesar 10% hingga 15%. Ini adalah langkah signifikan bagi sektor pertambangan Indonesia, di mana kebutuhan tembaga terus meningkat seiring dengan tren global yang mengarah kepada elektrifikasi dan inovasi teknologi.
Per Maret 2024, Mineral Resources Estimate (MRE) terbaru dari proyek ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah sumber daya mineral terindikasi. Total kandungan sumber daya mineral tersebut meningkat dari 1.706 menjadi 1.738 juta ton, di mana peningkatan ini didorong oleh penambahan sumber daya mineral terindikasi dari 442 menjadi 755 juta ton. Hasilnya, proyek ini kini mencatatkan kandungan tembaga yang meningkat dari 8,1 juta ton menjadi 8,2 juta ton, serta peningkatan kandungan emas dari 27,4 juta ounces menjadi 27,9 juta ounces.
Proses Perizinan dan Tahapan Selanjutnya
Sementara proyek ini terus bergerak maju, proses perizinan juga masih berlangsung. Tom menjelaskan bahwa MDKA tidak hanya fokus pada aspek perizinan, tetapi juga melakukan optimalisasi proses penambangan dan pengolahan bijih. Ini termasuk studi metalurgi untuk meningkatkan perolehan logam yang dapat diekstrak dan kualitas bijih yang ditambang, sehingga efisiensi operasional dapat terjaga sepanjang masa produksi.
"Tujuh Bukit tidak hanya menawarkan potensi cadangan yang besar, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja serta dampak positif bagi ekonomi lokal," lanjut Tom. Dia menambahkan bahwa keberhasilan proyek ini juga bergantung pada keinginan dan dukungan dari semua pihak yang terlibat, baik pemerintah maupun masyarakat setempat.
Proyek Tambang Emas Tujuh Bukit
Saat ini, tambang emas Tujuh Bukit yang berada di atas Proyek Tembaga diperkirakan akan berjalan hingga tahun 2029, dengan kemungkinan untuk dilanjutkan dengan tambang tembaga di bawah tanah. Hal ini menunjukkan keberlanjutan investasi dan komitmen MDKA dalam mengembangkan sumber daya alam Indonesia secara bertanggung jawab.
Tantangan dan Harapan
Tentu saja, tantangan dalam mengembangkan proyek sekelas Tujuh Bukit tidaklah sedikit. Mulai dari aspek teknis, lingkungan, hingga sosial. MDKA perlu memastikan bahwa semua aspek ini dikelola dengan baik untuk menghindari potensi konflik yang bisa mengganggu operasional proyek.
Namun, dengan komitmen yang kuat dari manajemen dan tim, serta dukungan stakeholder, proyek Tujuh Bukit memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif tidak hanya bagi MDKA tetapi juga bagi industri pertambangan di Indonesia.
Kesimpulan
Proyek Tembaga Tujuh Bukit oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk adalah langkah penting dalam mengeksplorasi potensi utama sumber daya mineral Indonesia. Dengan peningkatan estimasi sumber daya dan potensi produksi yang signifikan, proyek ini tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Langkah-langkah yang diambil MDKA menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan pengembangan berkelanjutan, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek sejenis di lain waktu.