Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

PT Bukit Asam Gaet CATL, Siap Bangun Industri Baterai Listrik

PT Bukit Asam Gaet CATL, Siap Bangun Industri Baterai Listrik

by Gilang Permana at 15 Oct 2024 16:24

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengumumkan kerja sama strategis dengan raksasa baterai listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL). Kerja sama ini menjadi langkah signifikan dalam mendorong hilirisasi batu bara menjadi bahan baku untuk industri baterai listrik di Indonesia. Langkah ini mencerminkan ambisi PTBA untuk berkontribusi lebih besar dalam pengembangan energi terbarukan di tanah air.

Peran Penting CATL dalam Pengembangan Material Baterai

Dilo Seno Widagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, menyatakan bahwa kerjasama ini akan memfokuskan pada pengembangan bahan baku baterai, khususnya cathode material yang dipasok oleh CATL. Dilo menjelaskan, "Kami sebenarnya kemarin sudah join sama CATL, untuk cathode material-nya dari CATL." Langkah ini menunjukkan bahwa PTBA tidak hanya berperan sebagai produsen batu bara, tetapi juga berupaya menjadi bagian dari rantai pasok yang lebih luas dalam industri baterai listrik.

Sebelumnya, PTBA juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk proyek percontohan (pilot project) yang berfokus pada konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet. Keduanya merupakan komponen utama dalam produksi baterai Lithium-ion atau Li-ion.

Pentingnya Material untuk Baterai Li-ion

Artificial graphite berfungsi sebagai bahan utama dalam pembuatan anoda, sedangkan anode sheet adalah elektroda yang menjadi tempat terjadinya reaksi oksidasi—fase penting dalam penyimpanan energi. Namun, Dilo menyampaikan bahwa proyek konversi batu bara ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut sebelum dapat diproduksi secara komersial. "Pilot project konversi batu bara menjadi bahan baku baterai tersebut masih perlu pengembangan lebih lanjut", katanya.

Dilo menargetkan bahwa produksi komersial dalam skala besar dapat dilaksanakan pada tahun 2028. Saat ini, PTBA sedang berupaya meningkatkan kualitas bahan baku yang dihasilkan, terutama dalam hal conductivity dan density yang saat ini belum memenuhi standar internasional.

Peluang Gasifikasi Batu Bara Menjadi DME

Selain kerja sama dengan CATL, PTBA juga sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan East China Engineering Science and Technology Co. Ltd. terkait program gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Proyek ini sebelumnya mengalami sejumlah kendala terkait teknologi dan aspek keekonomian. Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menyebutkan bahwa perusahaan China tersebut merupakan kandidat mitra kuat untuk melanjutkan proyek, berpotensi menggantikan Air Products & Chemical Inc (APCI) yang sebelumnya menjadi rekanan dalam proyek gasifikasi batu bara ini.

Arsal mengungkapkan, "Di China itu ada beberapa perusahaan yang memproduksi DME, nah dari yang beberapa itu yang paling serius dengan kami ini East China Engineering Science and Technology". Dengan kapabilitas yang dimiliki, diharapkan kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi keberlanjutan proyek.

Status Proyek Hilirisasi di Kawasan Ekonomi Khusus

Untuk mendukung hilirisasi batu bara, PTBA telah mengantongi izin kawasan ekonomi khusus (KEK) seluas 164 hektare (ha). Hingga bulan November 2022, perusahaan berhasil melakukan pembebasan lahan sebesar 163,87 ha atau 99,9% dari total kawasan. Hal ini menunjukkan keseriusan PTBA dalam menyiapkan infrastruktur dan lahan untuk proyek-proyek hilirisasi yang berpotensi tinggi.

Ketua Umum Asosiasi Penambang Indonesia (API) juga menyatakan dukungan terhadap upaya PTBA untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan nilai tambah dari batu bara. Inisiatif ini sesuai dengan tren global yang mendorong pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan.

Menuju Industri Energi Berkelanjutan

Kolaborasi antara PTBA dengan berbagai mitra strategis di dalam dan luar negeri diharapkan mampu mempercepat transformasi industri energi di Indonesia, yang berorientasi pada keberlanjutan. Sementara dunia bergerak menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, produksi baterai yang berkelanjutan dan efisien menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasar hanyalah selangkah. Hal ini, dikombinasikan dengan inovasi dan teknologi, dapat memposisikan Indonesia di peta global sebagai negara yang berperan dalam industri energi terbarukan.

Dengan berbagai langkah dan kerja sama ini, PT Bukit Asam tidak hanya berusaha berkembang, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pencapaian target energi berkelanjutan, yang menjadi tantangan besar bagi industri energi di seluruh dunia.