Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Rencana Rights Issue TOWR, Siap Himpun Rp 4,5 Triliun?

Rencana Rights Issue TOWR, Siap Himpun Rp 4,5 Triliun?

by Gilang Permana at 15 Oct 2024 04:51

Kemarin, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengumumkan rencana ambisius mereka untuk melakukan rights issue atau Penawaran Umum Terbatas (PMHMETD) yang diharapkan dapat menghimpun dana sebesar Rp 4,5 triliun. Perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi ini berencana untuk menerbitkan 5 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 900 per saham. Rencana ini tentu mengundang perhatian para investor dan pelaku pasar, terutama menjelang pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan akan berlangsung pada 25 Oktober 2024.

Mengapa TOWR Memilih Rights Issue?

Manajemen TOWR menjelaskan bahwa dana yang dikumpulkan dari rights issue ini akan digunakan untuk membayar pinjaman serta uji kelayakan modal kerja, khususnya untuk PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang merupakan anak perusahaan dari TOWR. Dengan adanya dana segar ini, TOWR diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan dan mendukung rencana ekspansi di masa yang akan datang.

Implikasi bagi Pemegang Saham

Penting untuk dicatat bahwa pelaksanaan rights issue ini akan berdampak pada pemegang saham yang tidak mengambil haknya. Tanpa memperhitungkan saham treasuri, pemegang saham yang tidak berpartisipasi berpotensi mengalami dilusi hingga 9,12%. Jika saham treasuri diperhitungkan, angka ini turun sedikit menjadi 8,93%. Hal ini menekankan pentingnya bagi para investor untuk mempertimbangkan partisipasi mereka dalam rights issue untuk melindungi nilai investasi mereka.

Analisis Utang dan Prospek Keuangan TOWR

Dalam laporan riset terbaru, analis dari CGS International Sekuritas Indonesia, Bob Setiadi, memaparkan bahwa hingga kuartal II tahun 2024, beban utang TOWR tercatat mencapai 6,3%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang menyebutkan 6,8%. Dengan pelaksanaan rights issue ini, tampaknya TOWR berpotensi untuk mengurangi rasio utang bersih terhadap EBITDA menjadi 3,6 kali, turun dari level 4,8 kali sebelumnya pasca akuisisi IBST.

Proyeksi Pertumbuhan dan Kinerja Saham TOWR

Bob Setiadi juga memprediksi bahwa Earnings Per Share (EPS) TOWR akan mengalami penurunan sekitar 1,7% hingga 1,8% pada tahun 2025 hingga 2027, jika rights issue sepenuhnya terjual. Meskipun terdapat proyeksi penurunan EPS, CGS Sekuritas tetap merekomendasikan untuk membeli saham TOWR dengan target harga DCF (Discounted Cash Flow) sebesar Rp 1.400. Bob menyatakan bahwa mereka melihat potensi yang cerah untuk TOWR berkat posisi free cash flow yang kuat, yang diperkirakan mencapai Rp 4,3 triliun di tahun 2024.

Tahun Proyeksi Laba Bersih (Triliun IDR) Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA
2025 3,7 3,6
2024 3,4 4,8

Peluang dan Tantangan ke Depan

CGS Sekuritas menegaskan bahwa meski tidak ada perubahan pada proyeksi saham TOWR pasca rights issue, mereka akan terus memonitor perkembangan hingga RUPSLB berlangsung. Potensi risiko yang dihadapi termasuk kemungkinan peluncuran fiber optik yang lebih rendah dari perkiraan serta peningkatan lebih lanjut dalam biaya utang yang dapat mempengaruhi pertumbuhan EPS TOWR. Namun, di sisi lain, terdapat pula potensi katalisator positif berupa rasio penyewaan fiber yang lebih tinggi dari perkiraan dan adanya peluang penurunan suku bunga dalam kebijakan moneter.

Technical Analysis dan Support Resistance

Dari segi teknikal, CGS Sekuritas memberikan level support untuk saham TOWR di kisaran Rp 800 hingga Rp 820, dan level resistance berada di rentang Rp 860 hingga Rp 880. Ini menunjukkan rentang trading yang dapat digunakan oleh investor untuk melakukan strategi beli atau jual dalam jangka pendek sesuai dengan perkembangan pasar.

Dengan semua informasi dan analisis di atas, tampak jelas bahwa langkah TOWR untuk melakukan rights issue memiliki potensi dampak signifikan baik bagi perusahaan itu sendiri maupun untuk saham yang diperdagangkan di pasar. Menyusul keputusan yang akan diambil dalam RUPSLB, semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil TOWR untuk memperkuat posisinya dalam industri telekomunikasi yang terus berkembang.