Kinerja perusahaan yang berfokus pada sektor minyak dan gas, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), menunjukkan sinyal positif menjelang dekade mendatang. Dalam paparannya yang diadakan pada 16 Oktober 2024, Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, mengungkapkan rencana strategis serta berbagai proyek besar yang telah disusun untuk mendukung pertumbuhan usaha hingga tahun 2034.
Rencana Bisnis dan Kontribusi Pendapatan
Bisnis utama RAJA terdiri dari upstream, midstream, dan downstream di sektor migas, yang diprediksi masih akan menyumbang hingga 60% pendapatan perusahaan dalam dekade mendatang. “Kami berharap bahwa 60% dari total pendapatan RAJA pada tahun 2034 akan berasal dari sektor inti tersebut,” kata Djauhar.
Selain itu, fokus ekspansi yang akan dilakukan RAJA meliputi bisnis gas alam cair (LNG) dan petrokimia yang diharapkan akan berkontribusi sebesar 30% pada pendapatan, serta energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan menyumbang sekitar 10%.
Proyek Strategis dan Investasi Besar
Untuk mencapai target-target tersebut, RAJA telah menyiapkan sejumlah proyek strategis, di antaranya:
- Pembangunan Pipa BBM di Kalimantan Timur: Proyek ini akan dipimpin oleh anak usaha RAJA, PT Petrotech Penta Nusa, dengan investasi senilai Rp 3 triliun. Jaringan pipa sepanjang 120 kilometer ini bertujuan menghubungkan Terminal BBM di Balikpapan ke terminal lainnya di Samarinda dan Palaran.
- Pengembangan Kampung Baru di Blok Sengkang: Melalui PT Triguna Internusa Pratama, RAJA telah menandatangani perjanjian sewa untuk pembangunan booster compression plant. Proyek ini dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas pengembangan blok Sengkang, dengan estimasi kontribusi pendapatan sekitar US$ 50 juta.
- Pembangunan LNG Terminal: Saat ini RAJA sedang melakukan studi kelayakan terkait lokasi terbaik untuk LNG Terminal yang berfungsi untuk memenuhi permintaan LNG di wilayah Jawa, terutama Jawa Barat.
- Gas Supply Facility di Kalimantan: RAJA juga sedang dalam tahap studi kelayakan untuk proyek gas supply facility yang ingin memanfaatkan kekuatan pasokan gas di kawasan ini.
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): RAJA juga menargetkan untuk mengembangkan proyek PLTS di beberapa lokasi potensial seperti Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan kapasitas masing-masing mencapai 100 MW.
Proyek Blue Ammonia dan Diversifikasi Energi
Selain proyek-proyek di atas, RAJA sedang mengeksplorasi bisnis blue ammonia dengan investasi yang diperkirakan mencapai antara US$ 800 juta hingga US$ 900 juta. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.
Djauhar menekankan pentingnya menjaga portofolio bisnis yang seimbang dan berkelanjutan, dengan langkah-langkah investasi strategis yang dapat memberikan kestabilan dan pertumbuhan di masa depan.
Kinerja Keuangan dan Prospek
Dari sisi kinerja keuangan, RAJA mencatat peningkatan yang signifikan sepanjang tahun ini. Perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 123,51 juta per Juni 2024, meningkat 67,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga mengalami pertumbuhan 55,32%, mencapai US$ 14,29 juta.
Direktur RAJA, Ogi Rulino, menambahkan bahwa pendapatan perusahaan didukung oleh kontrak jangka panjang dengan rata-rata durasi 10 tahun, sehingga kinerja positif ini diyakini akan berlanjut tanpa tergantung pada fluktuasi harga komoditas.
Pergerakan Saham dan Kepercayaan Pasar
Saham RAJA juga mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Pada penutupan perdagangan 16 Oktober 2024, saham RAJA mengalami lonjakan hingga 5,39%, membawa harga per saham mencapai Rp 1.955. Secara year to date, saham RAJA telah mengakumulasi kenaikan sebesar 38,65%.
Djauhar optimis bahwa kinerja RAJA akan tetap stabil di kuartal IV-2024, dengan harapan pertumbuhan bisnis akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Kesimpulan
Dengan berbagai proyek strategis dan inovasi yang sedang dikerjakan, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan di industri migas dan diversifikasi ke sektor energi baru. Rencana investasi dan eksekusi proyek yang solid menjadi acuan bagi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan di masa depan.