Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Semen Indonesia Naikkan Harga untuk Pulihkan Kinerja Finansial

Semen Indonesia Naikkan Harga untuk Pulihkan Kinerja Finansial

by Gilang Permana at 15 Oct 2024 16:35

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah mengumumkan rencana penyesuaian harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP) untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang tercatat mendapat tantangan sepanjang semester I-2024. Kenaikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pendapatan perusahaan yang saat ini mengalami penurunan.

Kenaikan Harga Jual Rata-Rata

Dalam rapat analisis yang dilakukan oleh Binaartha Sekuritas, analis Eka Rahmawati menyatakan bahwa PT Semen Indonesia akan menaikkan ASP sekitar 3% untuk semen kantong merek premium yang beredar di 13 provinsi mulai periode Mei hingga Juni. Selain itu, perseroan juga akan melakukan penyesuaian harga sekitar 3%-5% untuk semen kantong dan semen curah pada bulan Juli hingga Agustus.

Lebih lanjut, kenaikan harga yang lebih signifikan direncanakan untuk periode September hingga Desember yang mencakup semua lini produk, baik itu semen kantong, semen curah, maupun produk ekspor. Kenaikan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengimbangi meningkatnya biaya yang diakibatkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak langsung pada biaya produksi.

Kinerja Keuangan yang Memprihatinkan

Pada kuartal II 2024, PT Semen Indonesia mencatatkan penurunan volume penjualan sebesar 0,04% menjadi 8,52 juta ton. Pendapatan juga mengalami penurunan yang signifikan dengan angka -1,4% secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp 8,04 triliun, dan turun 4% dari kuartal sebelumnya (QoQ). Penurunan ini diindikasikan oleh turunnya ASP sebesar 6% yang berimbas pada pendapatan secara keseluruhan.

Selama paruh pertama tahun 2024, total volume penjualan SMGR mengalami kontraksi sebesar -1,1% hingga mencapai 17,7 juta ton. Penjualan domestik tercatat turun 1,5% YoY menjadi 14,02 juta ton, sementara penjualan ekspor juga turun sebesar 0,6% menjadi 2,9 juta ton. Namun, ada beberapa segmen yang masih menunjukkan pertumbuhan, seperti penjualan semen curah yang meningkat sebesar 6,3% secara tahunan.

Penyebab Penurunan Penjualan

Menurut Eka, penurunan penjualan semen eceran atau semen kantong menunjukkan tren negatif sebesar 4,4% secara tahunan. Ini dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, lonjakan penjualan semen curah didorong oleh proyek pemerintah di ibu kota baru dan upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Jawa.

Secara keseluruhan, SMGR meraup pendapatan Rp 16,41 triliun pada paruh pertama tahun ini, mengalami penurunan 3,64% YoY jika dibandingkan dengan Rp 17,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi di segmen ritel yang berimbas langsung pada ASP serta meningkatnya pangsa penjualan semen curah.

Analisis Biaya dan Laba Bersih

Beban pokok pendapatan SMGR pun mengalami peningkatan sebesar 9,9% YoY. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan biaya bahan baku dan tenaga kerja masing-masing sebesar 5% dan 3,2%. Akibatnya, laba bersih perusahaan di kuartal II-2024 merosot hingga 91% YoY menjadi hanya Rp 30 miliar, dengan margin laba bersih (NPM) yang turun sebesar 0,4%.

Secara akumulatif, laba bersih SMGR juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan hingga 42,1% YoY, mencapai Rp 501,47 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2024. Penurunan ini tentunya menjadi perhatian bagi manajemen dan investor mengingat tantangan yang dihadapi perusahaan untuk kembali pada jalur pertumbuhan yang positif.

Proyeksi dan Rekomendasi

Di tengah tantangan yang ada, Eka dari Binaartha Sekuritas optimis bahwa kinerja SMGR berpotensi membaik pada paruh kedua tahun 2024. Perusahaan akan fokus pada efisiensi biaya dan operasional sambil melakukan pengawasan ketat terhadap kenaikan ASP yang direncanakan. Dalam proyeksinya, Eka menyebut bahwa pendapatan SMGR di akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp 38,6 triliun, sementara laba bersih yang bisa diraih diperkirakan sebesar Rp 1,51 triliun.

Sebagai rekomendasi investasi, Binaartha Sekuritas tetap mempertahankan pandangan positif dengan rekomendasi "Buy" pada saham SMGR, menargetkan harga Rp 4.800 per saham. Proyeksi ini menunjukkan potensi kenaikan sebesar 20% berdasarkan rasio harga terhadap laba (PE) yang diharapkan untuk tahun 2025.

Kesimpulan

Peningkatan harga jual rata-rata oleh PT Semen Indonesia menjadi langkah yang krusial di tengah penurunan kinerja yang terjadi. Penerapan strategi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan dan laba bersih perusahaan. Dengan adanya rencana efisiensi biaya dan fokus pada segmen yang memiliki potensi pertumbuhan, SMGR berusaha untuk kembali ke jalur pertumbuhan yang lebih sehat di sisa tahun ini.