PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) baru saja melakukan langkah strategis yang signifikan dengan mengganti kepemimpinan direksi dan melakukan rebranding produk. Perubahan ini mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat, 11 Oktober 2023.
Pergantian Direksi yang Mendorong Inovasi
Pada RUPSLB tersebut, posisi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Teuku Chairul Wisal kini telah beralih kepada Arief Banang Trinovan. Arief sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama NAYZ, sehingga pergantian ini juga mencerminkan kontinuitas kepemimpinan yang kuat. Selain itu, posisi Komisaris Utama saat ini dipegang oleh Dody Arifianto, yang diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam memimpin perusahaan.
Bambang Setiadji, Direktur Hassana Boga Sejahtera, mengungkapkan bahwa perubahan ini merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisi perusahaan di industri makanan sehat, baik dalam pasar domestik maupun internasional. “Kita perlu beradaptasi dengan perubahan tren dan permintaan pasar yang terus berkembang, dan pergantian ini adalah bagian dari itu,” ujarnya.
Rebranding Menjadi HBS-Food: Simbol Inovasi
Selain perubahan dalam jajaran direksi, NAYZ juga meluncurkan identitas baru sebagai bagian dari rebranding menjadi “HBS-Food”. Menurut Bambang, perubahan ini merupakan strategi identity shifting yang bertujuan untuk memperkuat posisi NAYZ di industri makanan sehat. “HBS-Food diharapkan akan menjadi simbol kekuatan inovasi dan komitmen Perseroan dalam memberikan produk berkualitas bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dengan identitas baru ini, NAYZ memiliki harapan besar untuk terus berinovasi. Bambang menegaskan bahwa mereka akan fokus pada keberlanjutan dan penggunaan bahan baku lokal yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan tuntutan konsumen masa kini yang semakin peduli terhadap produk-produk yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Pertumbuhan Jangka Panjang
Dalam konteks keberlanjutan, NAYZ berencana untuk mengimplementasikan lebih banyak inisiatif yang mendukung pertumbuhan jangka panjang. “Keberlanjutan bukan hanya merupakan tren saat ini, tetapi sudah menjadi bagian integral dari strategi bisnis kami,” kata Bambang. “Kita ingin memastikan bahwa produk yang kami tawarkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.”
Oleh karena itu, dalam periode mendatang, HBS-Food akan memperkenalkan berbagai produk baru yang tidak hanya sehat tetapi juga menggunakan sumber daya lokal. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan perekonomian lokal serta mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Peluang Pasar Makanan Sehat di Indonesia dan Internasional
Perubahan ini datang pada waktu yang tepat, mengingat meningkatnya permintaan terhadap makanan sehat di Indonesia dan seluruh dunia. Menurut data terbaru, pasar makanan sehat di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup yang berkelanjutan.
Dengan rebranding menjadi HBS-Food, NAYZ berharap dapat menarik lebih banyak konsumen yang peduli kesehatan dan lingkungan. Strategi pemasaran yang tepat juga diharapkan dapat meningkatkan brand awareness dan daya saing perusahaan di pasar.
Kesimpulan: Melangkah ke Depan
Pergantian direksi dan rebranding menjadi langkah penting bagi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ). Di bawah kepemimpinan baru Arief Banang Trinovan dan dalam kerangka branding HBS-Food, perusahaan berharap bisa memperkuat posisi di industri makanan sehat dan mewujudkan komitmennya terhadap keberlanjutan. Dengan strategi inovasi dan fokus pada produk lokal, NAYZ siap menghadapi tantangan di pasar yang semakin kompetitif, baik domestik maupun internasional.