KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan untuk menciptakan harga referensi yang kredibel bagi komoditas strategis Indonesia. Dalam konteks ini, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mengambil peran penting dalam mendukung perdagangan berjangka komoditi di Indonesia, khususnya melalui inisiatif terbaru yang baru saja diluncurkan.
Peran KBI dalam Penguatan Transaksi Multilateral
Sebagai lembaga kliring, KBI memiliki komitmen yang kuat untuk memperkuat perdagangan berjangka komoditas. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah penyelenggaraan acara penutupan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2024 yang bertajuk 'Transformasi PBK di Era Digital'. Acara ini menjadi platform bagi para pelaku industri untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai pentingnya literasi dalam perdagangan berjangka.
Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menegaskan bahwa KBI siap mendukung visi penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas. "Kami menyediakan jaminan kliring yang aman dan transparan. KBI berperan penting dalam memastikan penyelesaian transaksi yang terpercaya, sehingga masyarakat dan pelaku usaha dapat lebih yakin dalam berpartisipasi di pasar berjangka komoditi," ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (17/10).
Literasi dan Edukasi: Kunci Kesuksesan PBK
Salah satu fokus yang ditekankan dalam acara ini adalah pentingnya literasi dan edukasi bagi masyarakat terkait perdagangan berjangka komoditi. Kepala Bappebti, Kasan, pun menekankan bahwa pengembangan transaksi multilateral berbasis komoditas seperti CPO, kopi, kakao, karet, timah, nikel, dan batu bara sangat penting untuk dilakukan. "Oleh karena itu, literasi dan edukasi tentang PBK harus terus berlanjut agar masyarakat lebih memahami potensi besar dari industri ini," katanya.
Hingga pertengahan tahun 2024, total transaksi PBK yang tercatat di PT KBI telah mencapai 3.855.248,5 lot, menunjukkan geliat yang positif dari sektor ini. Budi menambahkan bahwa KBI berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah strategis dalam mendorong peningkatan volume transaksi dan memperluas jangkauan pasar.
Sinergi antara Pelaku Usaha dan Lembaga Terkait
KBI berusaha untuk bersinergi dengan berbagai pihak, seperti Bappebti, Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), dan Jakarta Futures Exchange (JFX) dalam menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat dan maju. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global, sekaligus memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Inovasi Digital dalam Perdagangan Berjangka
Dalam era digital seperti sekarang, inovasi menjadi suatu keharusan. KBI meluncurkan platform layanan kliring berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses, kecepatan, dan keamanan bagi para pelaku usaha. Optimalisasi layanan digital ini diharapkan dapat memastikan bahwa transaksi perdagangan berjangka dapat berlangsung lebih efisien.
Budi menambahkan, meskipun Bulan Literasi PBK 2024 telah resmi ditutup, KBI akan terus berkomitmen dalam mendukung program literasi dan edukasi secara berkelanjutan. Langkah ini menjadi penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi milenial dan Gen Z, tentang risiko dan manfaat dari perdagangan berjangka komoditi.
Kesimpulan
Transaksi multilateral berbasis komoditas di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, dengan dukungan dari berbagai pihak serta inovasi dalam teknologi. KBI, dengan perannya sebagai lembaga kliring, berkomitmen untuk menciptakan ekosistem perdagangan berjangka yang aman, transparan, dan efisien. Dengan dukungan dan kolaborasi yang baik, diharapkan Indonesia dapat semakin berdaya saing di pasar global.