Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah. Kurs rupiah di pasar spot turun 2,27% menjadi Rp 15.485 per dolar AS. Sementara itu, nilai tukar rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga mengalami depresiasi sebesar 2,31% ke level Rp 15.495 per dolar AS.
Peran Faktor Eksternal
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal utamanya adalah perkembangan ekonomi AS dan kondisi geopolitik di Timur Tengah. Investor saat ini cenderung bermain aman dan menunggu rilis data pasar tenaga kerja AS seperti non-farm payrolls dan tingkat pengangguran.
Pengaruh Perkembangan di AS dan Geopolitik Timur Tengah
Tensi geopolitik di Timur Tengah yang sedang meningkat membuat indeks dolar AS menguat ke level tertinggi dalam enam pekan terakhir. Presiden AS, Joe Biden, juga memberikan dukungan terhadap Israel terkait serangan rudal Iran.
Dampak Terhadap Harga Minyak dan Aset Safe-Haven
Hal ini berdampak pada kenaikan harga minyak global dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven. Sehingga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus terkoreksi.
Proyeksi Nilai Tukar Rupiah
Analisis dari Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menunjukkan bahwa kondisi ini diperkirakan akan berlanjut ke depan. Sutopo memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.500-Rp 15.800 per dolar AS. Sedangkan Josua memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.350-Rp 15.550 per dolar AS pada awal pekan depan.