Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024

by Eko Nugroho at 18 Oct 2024 08:07

Perekonomian Indonesia saat ini berada di ambang tantangan signifikan menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. Dengan proyeksi pertumbuhan yang diperkirakan berada di bawah 5%, berbagai faktor mendasari kondisi ini, mulai dari tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga pergeseran kelas sosial ekonomi di Indonesia.

Penyebab Melonjaknya Angka PHK

Berdasarkan data terkini dari Kementerian Ketenagakerjaan, hingga September 2024, jumlah tenaga kerja yang di-PHK mencapai 52.993 orang, naik 25,3% dibandingkan tahun lalu. Lonjakan ini tidak hanya mencerminkan kesulitan sektor industri, tetapi juga dampak lanjutan dari keadaan ekonomi pascapandemi yang masih dirasakan oleh masyarakat.

Seiring dengan bertambahnya jumlah PHK, perekonomian di tanah air mengalami perubahan drastis. Kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Dari survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) diperoleh informasi bahwa jumlah kelas menengah di Indonesia menurun dari 57.33 juta orang pada 2019 menjadi 47.85 juta orang pada 2024.

Kelas Menengah Rentan dan Miskin

Penurunan kelas menengah ini menunjukkan gejala mengkhawatirkan, di mana banyak di antara mereka yang terpaksa masuk ke dalam kategori kelas menengah rentan dan kelas rentan miskin. Data menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah rentan meningkat dari 128,85 juta pada 2019 menjadi 137,50 juta pada 2024. Sementara itu, kelas rentan miskin juga melonjak dari 54,97 juta menjadi 67,69 juta orang dalam periode yang sama.

Tantangan di Kuartal III 2024

Menteri Keuangan periode 2014-2016, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa kuartal III 2024 menjadi masa paling menantang untuk perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan tidak adanya faktor musiman yang dapat mendorong konsumsi dalam negeri, ditambah dengan situasi politik pasca pemilu.

"Pertumbuhan kuartal III kemungkinan akan berada di bawah 5%, sebagai dampak dari melemahnya daya beli masyarakat yang juga dipengaruhi oleh tingginya inflasi bahan pangan," jelas Bambang dalam program Squawk Box CNBC Indonesia.

Inflasi dan Daya Beli Masyarakat

Kondisi inflasi yang melebihi 9% pada beberapa bulan terakhir diperparah dengan melonjaknya biaya hidup. Ini mengakibatkan daya beli masyarakat semakin lemah, yang menciptakan siklus negatif bagi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Bambang mencatat, ada tanda-tanda deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut, yang tentu saja menambah keprihatinan.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2024

Meskipun tantangan berat dihadapi pada kuartal III, Bambang optimis bahwa keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa dipertahankan di atas 5% untuk tahun 2024. Prediksi ini didasarkan pada faktor-faktor musiman yang akan muncul pada kuartal IV, termasuk Pilkada serentak dan perayaan Natal serta Tahun Baru yang biasanya meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Strategi Prabowo Menghadapi Tantangan Ekonomi

Dalam menghadapi tantangan serius ini, Prabowo Subianto tampaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengelola ekonomi Indonesia ke depan. Dalam persiapan sebelum pelantikan, Prabowo menggelar pembekalan bagi para calon menteri di Hambalang, yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting.

Di antara peserta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa pembekalan tersebut membahas isu-isu utama yang dihadapi Indonesia, termasuk tantangan geopolitik dan geoekonomi. Tak hanya itu, pembekalan ini juga menghadirkan pembicara tamu, Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, yang memberikan pandangan mendalam tentang situasi ekonomi global.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menjelang kepemimpinan baru inti tantangan yang harus dihadapi. Lonjakan angka PHK dan penurunan kelas menengah menjadi sinyal yang perlu direspons secara cermat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berada dalam jalur positif di masa mendatang. Dalam menghadapi tahun 2024, kerja keras dan strategi adaptif akan menjadi kunci untuk menstabilkan ekonomi dan mendukung kesejahteraan masyarakat.