Harga aset kripto Bitcoin telah menunjukkan performa yang mengesankan dibandingkan dengan saham dan emas selama bulan Oktober 2024. Lonjakan ini di tengah menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat, yang membawa kabar baik bagi sektor mata uang kripto. Para investor semakin optimis bahwa prospek peraturan untuk sektor ini akan membaik setelah proses pemilihan mendatang.
Menurut laporan Bloomberg yang dirilis pada Selasa, 15 Oktober 2024, harga Bitcoin berhasil mencapai level US$66.200 pada sesi perdagangan awal di Singapura. Ini setelah mengalami kenaikan sebesar 5,6% pada perdagangan sehari sebelumnya, mendekati catatan harga tertinggi Bitcoin dalam dua pekan terakhir. Dengan nilai yang naik sebanyak 4% sepanjang bulan Oktober, Bitcoin berhasil mengalahkan indeks saham global dan harga emas dalam jangka waktu yang sama.
Janji Dukungan dari Politisi
Calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, baru-baru ini mengumumkan dukungannya terhadap kerangka peraturan untuk mata uang kripto. Pernyataan ini muncul di tengah upaya kampanye untuk menjangkau pemilih kulit hitam, hanya tiga minggu menjelang hari pemilihan. Sementara itu, Donald Trump, pesaing Harris dari Partai Republik, juga menunjukkan kepedulian terhadap industri kripto dan melihatnya sebagai peluang untuk meraih suara.
Harris sendiri menyadari keluhan dari pihak industri yang menyebutkan bahwa otoritas AS lebih menekankan pada penegakan hukum dibandingkan memberikan kejelasan dalam regulasi. Sementara Trump, dengan dukungan yang lebih pro-crypto, aktif mengambil pendekatan untuk mendapatkan simpati pemilih dari kalangan pengguna aset digital.
Reaksi Pasar Terhadap Pemilu
Noelle Acheson, seorang penulis buletin Crypto Is Macro Now, mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini banyak dipengaruhi oleh dinamika politik seputar pemilu. Prediksi pasar menunjukkan Trump memiliki peluang kemenangan yang lebih besar, dan Harris juga mulai menciptakan harapan di kalangan penggemar kripto dengan janjinya. Menarik untuk dicatat bahwa data historis menunjukkan bulan Oktober memiliki kekuatan musiman yang positif bagi pasar kripto, yang berpotensi memperkuat tren kenaikan harga ini.
Pengaruh Regulasi dan Kebijakan Ekonomi Global
Seiring dengan perkembangan politik di AS, industri aset digital juga mempertimbangkan dampak kebijakan di China yang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Namun, ketidakpastian mengenai seberapa besar stimulus fiskal yang akan diluncurkan oleh pemerintah China mengakibatkan keraguan di kalangan investor. Kenaikan harga Bitcoin bisa jadi merupakan reaksi positif terhadap potensi stimulus yang mungkin mengalihkan modal dari ekuitas China kembali ke aset digital.
Riset menunjukkan bahwa dengan adanya penundaan batas waktu pembayaran dari bursa kripto Mt. Gox, yang membayar sisa asetnya pada tanggal 31 Oktober 2025, memberikan rasa aman bagi investor. Arkham Intelligence memperkirakan nilai aset yang tersisa mencapai sekitar US$2,9 miliar. Penundaan ini diyakini dapat mengurangi kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar, di mana kreditor akan menjual kembali Bitcoin dan memengaruhi harganya.
Kesimpulan dan Prospek ke Depan
Berkaitan dengan proyeksi harga Bitcoin ke depan, para analis mengindikasikan bahwa pergerakan saat ini sudah menunjukkan tren positif, dengan rata-rata kenaikan harga mencapai 20% dalam dekade terakhir. Sean Farrell, Kepala Strategi Aset Digital di Fundstrat Global Advisors, dalam laporannya menyatakan bahwa kekuatan musiman bulan Oktober biasanya mengarah pada penguatan di paruh kedua bulan ini. Hal ini menjadi sinyal positif bagi investor yang melihat potensi keuntungan di pasar kripto.
Dalam situasi yang berubah dengan cepat, tren yang menguntungkan untuk Bitcoin di bulan Oktober diharapkan dapat terus berlanjut tergantung kepada perkembangan politik AS dan langkah-langkah kebijakan ekonomi di tingkat global. Keberhasilan untuk mendapatkan regulasi yang lebih bersahabat dan mungkin adanya stimulus yang tepat di pasar dapat menjadi pendorong signifikan bagi harga Bitcoin di masa depan.