Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Bitcoin Menguat Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Apa Selanjutnya?

Bitcoin Menguat Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Apa Selanjutnya?

by Fitri Wulandari at 09 Oct 2024 13:43

Rilis Data Inflasi AS Menjadi Katalis Pergerakan Bitcoin

Harga bitcoin (BTC) menunjukkan sinyal positif pekan ini, tepatnya pada Rabu, 9 Oktober 2023, harga BTC tercatat berada di level US$ 62.491 per bitcoin. Data dari CoinMarketCap mencatat lonjakan harga ini, di mana dalam 24 jam terakhir, BTC mengalami kenaikan sebesar 0,26%, sementara penguatan mingguan mencapai 1,56%.

Menurut Financial Expert dari Ajaib Kripto, Panji Yudha, pergerakan harga bitcoin diprediksi tidak akan berjalan mulus. "Secara teknikal, harga BTC berpotensi melemah terlebih dahulu dan diperkirakan akan menyentuh level moving average (MA-100) di sekitar US$ 61.000 sebelum akhirnya kembali naik ke resistance US$ 64.000 dan target selanjutnya US$ 66.000," ujar Panji dalam risetnya.

Dampak Geopolitik Terhadap Perdagangan Bitcoin

Ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah beberapa waktu lalu telah memberikan dampak negatif terhadap perdagangan ETF BTC spot di AS. Dalam periode 30 September hingga 4 Oktober, tercatat adanya net outflow mencapai US$ 300 juta.

Namun, situasi ini mulai menunjukkan perbaikan di awal pekan ini dengan ETF BTC spot berhasil menarik inflow sebesar US$ 235 juta.

Data Inflasi Menjadi Penentu Arah Harga Bitcoin

Minggu ini, perhatian pasar tertuju pada kalender ekonomi AS yang berpotensi menjadi penggerak bagi pergerakan harga bitcoin. Hari ini, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan September dijadwalkan akan dirilis. "Kenaikan CPI yang signifikan bisa memicu spekulasi terkait kenaikan suku bunga, sedangkan penurunan CPI dapat memberikan harapan bagi para investor," tambah Panji.

Setelah mencatatkan laju tahunan CPI pada bulan Agustus di angka 2,5%, dengan penurunan sebesar 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya, laju CPI untuk September diproyeksikan turun menjadi 2,30% YoY. Sementara itu, Core CPI, yang menghapus pengaruh makanan dan energi, diharapkan akan menurun menjadi 3,11% YoY, mencerminkan harapan penurunan inflasi yang bisa mempengaruhi kebijakan moneter AS ke depan.

Proyeksi Harga Bitcoin dan Pengaruh Data Ekonomi

Setelah data CPI, perhatian pasar akan beralih ke laporan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis pada Jumat, 11 Oktober. PPI diperkirakan akan turun menjadi 1,60% YoY, yang dapat memberikan gambaran mengenai biaya produksi dan perekonomian secara umum.

Kenaikan PPI dapat mengindikasikan adanya inflasi berkelanjutan, yang akan membuat harga bitcoin lebih rentan terhadap penyesuaian harga dan mempengaruhi biaya penambangan bitcoin itu sendiri.

Pentingnya Pidato The Fed dan Data Ketenagakerjaan

"Pidato The Fed yang disampaikan setelah rilis data inflasi juga sangat penting bagi pergerakan harga bitcoin," jelas Panji. Selain itu, penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September lalu memberikan angin segar bagi pasar kripto.

Jika inflasi yang dirilis minggu ini menunjukkan angka yang lemah, ada kemungkinan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, yang tentu akan mendukung harga bitcoin. Namun, data ketenagakerjaan yang kuat dapat memperkuat argumen untuk tetap mempertahankan suku bunga saat ini, jadi pergerakan harga bitcoin sangat tergantung pada informasi yang muncul dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Minggu ini dipenuhi dengan data ekonomi yang dapat menentukan arah pergerakan harga bitcoin. "Investor perlu waspada terhadap berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pasar, termasuk sentimen sosial dan geopolitik, yang akan berperan penting dalam arah pasar ke depan,” tutup Panji Yudha.