Menteri BUMN, Erick Thohir, baru-baru ini mengumumkan perintah kepada delapan perusahaan pelat merah untuk mendukung program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang unggul, sehat, dan berdaya saing melalui penyediaan makanan bergizi kepada masyarakat Indonesia.
Empat Langkah Strategis untuk Program Berhasil
Delapan BUMN yang terlibat dalam program ini antara lain adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), ID Survey, dan holding Pupuk Indonesia. Dalam keterangannya, Erick memastikan bahwa mereka siap menyukseskan visi tersebut.
Dia menjelaskan bahwa langkah pertama adalah menyiapkan skema pinjaman bagi supplier Satuan Pelayanan Gizi (SP Gizi) agar dapat memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi. Ketiga bank BUMN tersebut diharapkan dapat berkolaborasi untuk menciptakan skema yang efisien guna mendukung program ini.
Digitalisasi dan Infrastruktur Energi
Telkom, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, juga diharapkan dapat menyiapkan ekosistem digital pelayanan gizi. Seperti yang sudah diterapkan dalam program Peduli Lindungi saat pandemi Covid-19, Telkom diminta untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan transparansi dalam program MBG. Hal ini dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap makanan bergizi.
Selain itu, PLN juga berperan penting dalam mendukung program ini dengan menyiapkan infrastruktur listrik yang memadai, sehingga satuan pelayanan gizi dapat beroperasi dengan efisien di daerah-daerah, termasuk di desa-desa. Ketersediaan listrik yang baik akan sangat mendukung proses penyediaan makanan bergizi.
Infrastruktur Gas untuk Memasak
Dalam hal ini, PGN ditugaskan untuk mempersiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan. Penyiapan jaringan gas ini bertujuan untuk menjadi sumber energi bagi SP Gizi, yang akan memfasilitasi proses memasak makanan bergizi di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Dengan adanya infrastruktur gas yang baik, diharapkan proses memasak dapat dilakukan dengan lebih efisien dan mengurangi penggunaan bahan bakar tradisional yang mungkin kurang ramah lingkungan.
Kolaborasi untuk Standarisasi
Erick juga meminta ID Survey untuk mendukung sertifikasi halal dan standar dapur untuk SP Gizi. Hal ini diharapkan bisa menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan halal untuk dikonsumsi. Sementara itu, Pupuk Indonesia diminta untuk berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dalam menciptakan ekosistem Makmur, khususnya dalam peran offtaker untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program ini.
Aset Strategis BUMN
Dalam pernyataannya, Erick menuturkan bahwa aset dari BUMN yang tersebar luas di seluruh Indonesia bisa menjadi mitra strategis dalam pendirian satuan pelayanan gizi. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Erick berharap Indonesia dapat menyiapkan generasi yang memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi tinggi menuju Indonesia Emas 2024. Sebuah target ambisius yang memerlukan kerjasama dan partisipasi semua pihak, terutama dalam mendukung kesehatan dan kekuatan generasi masa depan.
Tentu saja, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan sektor swasta untuk berkontribusi dalam wujud konkret menyediakan makanan bergizi bagi mereka yang membutuhkan.
Kesimpulan
Dari berbagai langkah yang telah direncanakan, terlihat bahwa ada upaya serius dari BUMN untuk membantu program yang memiliki dampak sosial yang tinggi ini. Tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, namun juga pada kesehatan guna mempertahankan daya saing bangsa Indonesia di pentas global.