Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Bursa Asia Mixed di Tengah Fokus Data Ekonomi China

Bursa Asia Mixed di Tengah Fokus Data Ekonomi China

by Hendra Wijaya at 18 Oct 2024 08:29

Bursa Asia memperlihatkan pergerakan yang beragam pada perdagangan hari Jumat (18/10) pagi, dengan kebanyakan indeks mengalami kenaikan. Hal ini dapat terlihat dari lonjakan yang signifikan pada indeks di Jepang, sementara beberapa indeks di Australia dan Korea Selatan mengalami penurunan.

Pergerakan Indeks di Asia

Pukul 08.29 WIB, indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik 107,70 poin atau 0,26% ke level 39.013,93. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh melemahnya yen yang menguntungkan para eksportir Jepang. Selain itu, indeks Hang Seng di Hong Kong juga berhasil naik 137,92 poin atau 0,75% ke level 20.229,60, serta indeks Taiex di Taiwan yang melonjak 516,95 poin atau 2,25% ke level 23.572,46.

Sementara itu, indeks Kospi di Korea Selatan mengalami penurunan tipis sebanyak 5,96 poin atau 0,28% ke 2.602,10. Demikian pula, ASX 200 di Australia juga melemah, mencatat penurunan 54,52 poin atau 0,89% menjadi 8.298,40. Namun, ada beberapa indeks lainnya yang mencatatkan keuntungan, seperti indeks Straits Times yang naik 4,46 poin atau 0,13% ke 3.630,33 dan FTSE Malaysia yang meningkat 1,26 poin atau 0,08% ke level 1.643,21.

Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia saat ini adalah kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed. Dalam beberapa pertemuan terakhir, pedagang swap telah mengurangi taruhan penurunan suku bunga The Fed yang sebelumnya diharapkan pada akhir tahun ini. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga cenderung stabil setelah terjadi kenaikan pada Kamis (17/10), yang mendorong kenaikan pada indeks dolar.

Di sisi lain, rilis data ekonomi AS baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan penjualan eceran yang melampaui ekspektasi. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli konsumen di AS tetap kuat, dan menjadi sinyal positif bagi perekonomian AS secara umum.

Analisa Ekonom

Matthew Weller dari Forex.com dan City Index mengemukakan bahwa "Ada jalan sempit menuju jeda Fed pada bulan November, namun kemungkinan besar hal ini memerlukan laporan ekonomi yang cukup kuat untuk menunjukkan bahwa kondisi ekonomi AS lebih baik dari yang diasumsikan." Pernyataan ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar masih menantikan beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis dalam waktu dekat sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Fokus Investor: Data PDB China Kuartal III

Sementara itu, di Asia, perhatian investor kini tertuju pada rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) China untuk kuartal III. Diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan melambat, yang menjadi perhatian mengingat dampaknya terhadap perekonomian global. Investor juga menantikan rilis data harga rumah, produksi industri, dan penjualan ritel yang dijadwalkan akan dirilis pada hari yang sama.

Data-data ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut bagi investor mengenai arah dan kesehatan perekonomian China, yang merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia. Mengingat pentingnya peran China dalam rantai pasokan global, hasil dari data ini dapat mempengaruhi berbagai keputusan investasi di region Asia.

Kesimpulan

Dengan beragamnya pergerakan di bursa Asia, saat ini investor sepertinya berada di ambang menunggu data ekonomi penting yang akan datang, baik dari AS maupun China. Penantian ini akan menjadi petunjuk bagi pola pergerakan pasar selanjutnya, terlebih saat kondisi pasar saat ini rentan terhadap banyak faktor eksternal.

Dalam perdagangan hari ini, negara-negara di Asia perlu mewaspadai dampak dari kenaikan atau penurunan suku bunga, serta faktor-faktor ekonomi lain yang dapat mempengaruhi aliran modal dan investasi di Asia.