Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Bursa Asia-Pasifik Bervariasi, Nasdaq Capai Rekor Baru

Bursa Asia-Pasifik Bervariasi, Nasdaq Capai Rekor Baru

by Andika Pratama at 30 Oct 2024 07:48

Bursa saham Asia-Pasifik membuka perdagangan dengan pergerakan yang bervariasi pada hari Rabu (30/10), menyusul catatan positif di Wall Street. Nasdaq Composite menutup hari dengan rekor tertinggi baru, berkat lonjakan yang signifikan pada saham-saham teknologi.

Para pedagang di kawasan ini kini tengah mencermati data harga konsumen di Australia, yang diperkirakan akan mengalami penurunan inflasi untuk kuartal yang berakhir pada September, dari 3,8% menjadi 2,9%. Penurunan ini dapat memberikan dampak pada kebijakan moneter di Australia, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Pergerakan Indeks di Asia

Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik sebesar 0,8% sementara indeks Topix juga menunjukkan penguatan sebesar 0,5%. Hal ini menunjukkan sentimen positif di kalangan investor seiring dengan peningkatan di pasar saham global.

Bank of Japan dijadwalkan untuk memulai pertemuan kebijakan selama dua hari yang dapat memberikan arahan baru bagi pasar. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral Jepang akan mempertahankan suku bunga tetap di angka 0,25%, sebagai respons terhadap situasi ekonomi saat ini.

Indeks Kospi dan ASX

Sementara itu, di Korea Selatan, indeks Kospi mengalami penurunan sebesar 0,6% dan indeks Kosdaq untuk saham berkapitalisasi kecil bergerak stabil. Penurunan ini sejalan dengan ketidakpastian global yang masih menyelimuti pasar, ditambah dengan faktor-faktor domestik yang mempengaruhi laju pertumbuhan.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 mencatatkan penurunan 0,3%. Ini mencerminkan ketidakpastian yang sedang terjadi di sektor perbankan dan aktivitas lainnya, yang masih merasakan efek dari perubahan kebijakan moneter dan kondisi pasar global.

Saham Teknologi Memimpin di AS

Di Amerika Serikat, dominasi sektor teknologi terlihat jelas dengan Nasdaq mengalami kenaikan 0,78% dan ditutup pada angka 18.712,75. Ini merupakan rekor baru bagi indeks yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 0,16% menjadi 5.832,92, menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang.

Walaupun begitu, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan yang sama. Dow Jones Industrial Average justru merosot 154,52 poin atau setara dengan 0,36%, di mana pengetahuan tentang kinerja perusahaan di sektor tradisional mungkin menghambat pertumbuhan.

Fokus Data Inflasi Australia

Investasi dan pasar keuangan saat ini sangat dipengaruhi oleh data makroekonomi yang akan dirilis, terutama inflasi. Data inflasi yang diperkirakan turun di Australia ini semakin menambah perhatian pasar, di mana hal tersebut bisa menjadi sinyal bagi perubahan kebijakan moneter di bulan-bulan mendatang. Para analis mencatat bahwa jika inflasi terus menurun, ada kemungkinan penyesuaian suku bunga yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar.

Secara keseluruhan, bursa Asia-Pasifik menunjukkan kinerja yang bervariasi, mencerminkan situasi ekonomi global yang masih dalam tahap pemulihan. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan kebijakan moneter dari bank sentral dan data ekonomi yang dirilis guna membuat keputusan investasi yang lebih baik.