Dampak Konflik di Timur Tengah Terhadap Ekonomi Israel: Tantangan dan Peluang
Hampir setahun setelah serangan Hamas ke Israel, negara tersebut berjuang mempertahankan ekonomi saat melancarkan serangan di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengungkapkan ekonomi negara menanggung beban perang terpanjang dan termahal dalam sejarah. Meski tertekan, Israel tetap menarik investasi dan menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat.
Biaya Perang dan Proyeksi Ekonomi
Israel telah menghadapi berbagai serangan dan ancaman, baik dari Hizbullah di Lebanon, Gaza, Beirut, maupun Iran. Seiring konflik meluas, biaya perang diproyeksikan meningkat, berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Firma riset memperkirakan Israel menyusut dua digit dalam skenario terburuk.
Proyeksi Ekonomi Israel
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Israel direvisi turun karena konflik berkepanjangan dan inflasi yang meningkat. Meski bank sentral tidak dapat memangkas suku bunga, prospek ekonomi diperkirakan lemah dengan penurunan PDB per kapita.
Dampak pada Keuangan dan Bisnis
Perang meningkatkan belanja pertahanan dan biaya sipil, merugikan keuangan negara. Pinjaman meningkat, harga obligasi naik, dan peringkat kredit Israel turun, mempengaruhi biaya pinjaman. Banyak perusahaan kecil tutup, menciptakan ketidakpastian investasi.
Tantangan dan Potensi Pemulihan
Pemotongan belanja, kenaikan pajak, dan ketidakpastian ekonomi dapat menghambat pemulihan pasca-perang. Diperlukan strategi ekonomi yang matang untuk menjaga stabilitas dan mempercepat pemulihan ekonomi Israel.