Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Dampak Stimulus China Terhadap Harga Emas: Analisa dan Prediksi

Dampak Stimulus China Terhadap Harga Emas: Analisa dan Prediksi

by Citra Maharani at 09 Oct 2024 13:00

Harga Emas Tertekan, Potensi Penurunan Hingga US$ 2.610

Harga Emas (XAU/USD) baru-baru ini diperdagangkan sekitar level US$ 2.620 per ons troi. Ini menunjukkan adanya pergerakan melemah terus menerus dalam rentang penyesuaian harga sekitar US$ 50, yang telah berlangsung beberapa minggu terakhir. Penurunan harga ini juga menunjukkan bagaimana dinamika pasar dan kebijakan fiskal dapat saling memengaruhi, terutama dalam konteks global.

Stagnasi Stimulus Fiskal China

Menurut analis dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, faktor utama yang memberikan tekanan pada harga emas adalah pengumuman stimulus fiskal yang terbatas dari China pada hari Selasa (8/10). China memiliki peran sebagai konsumen terbesar logam mulia di dunia, sehingga diharapkan memberikan dorongan signifikan bagi pasar emas. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Pengumuman tersebut mengecewakan pasar dan menjadi penghambat bagi potensi kenaikan harga emas ke depannya.

Tren Bearish yang Mengancam

Dalam analisisnya, Andy menyebutkan bahwa tren bearish saat ini semakin mendominasi pergerakan XAU/USD. Ini dapat dilihat dari kombinasi indikator Moving Average yang menunjukkan sinyal pelemahan lebih lanjut. Dalam pandangan Andy, harga emas mungkin akan turun, bahkan bisa mencapai level US$ 2.610 per ons troi, terutama jika sentimen global terus mempertahankan tekanan pada harga.

Peluang Rebound

Meskipun sebagian besar faktor menunjukkan indikasi negatif, Andy juga mencatat adanya kemungkinan terjadi rebound di pasar. Dia memperkirakan jika kondisi pasar membaik, harga emas dapat kembali naik hingga mencapai level US$ 2.635 per ons troi. Peluang ini menjadi penting mengingat situasi ekonomi yang dinamis dan kompleks.

Mengamati Perkembangan Ekonomi AS

Di sisi lainnya, perkembangan dari Amerika Serikat (AS) juga turut memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan harga emas. Dengan kondisi inflasi yang mulai mereda dan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat, pasar tenaga kerja di AS menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Menurut Andy, meskipun tingkat pengangguran mengalami sedikit kenaikan menjadi 4,1% dari 3,8% pada tahun lalu, penurunan laju pertumbuhan lapangan kerja menunjukkan adanya fase penyesuaian dalam perekonomian yang lebih stabil.

Kesimpulan dan Rekomendasi Bagi Trader

Secara keseluruhan, analisis yang disampaikan oleh Andy menekankan pentingnya bagi trader untuk waspada terhadap potensi penurunan lebih lanjut pada harga emas. Diskusi ini menggugah perhatian akan implikasi sentimen global dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas di pasar internasional. Trader harus selalu memperhatikan kemungkinan rebound ke level US$ 2.635 jika pasar menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Oleh karena itu, mengikuti perkembangan terkini di pasar global, termasuk kebijakan fiskal dan kondisi ekonomi negara-negara besar, menjadi krusial untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.