Dalam sepekan terakhir, pasar komoditas energi mengalami gejolak yang signifikan di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah. Perang antara Israel, Lebanon, Iran, Yaman, dan Hamas Palestina membuat harga minyak mentah jenis Brent naik 0,55% menjadi US$ 78,05 per barel, sementara harga minyak mentah secara umum naik 0,91% menjadi US$ 74,38 per barel.
Kenaikan Harga Minyak
Kenaikan harga minyak selama beberapa minggu terakhir mencapai 9,10% untuk Brent, dan 9,09% untuk minyak mentah pada periode yang sama. Namun, harga gas alam justru turun 3,91% menjadi US$ 2,8540 per MMBtu dalam sepekan terakhir, meskipun dalam sebulan harga gas alam menunjukkan kenaikan 26,62%.
Dampak Kenaikan Harga
Kenaikan harga minyak tidak berdampak pada harga produk turunan seperti bensin yang malah mengalami penurunan sebesar 0,30% menjadi US$ 2,0926 per galon. Sementara harga minyak tanah naik 0,82% menjadi US$ 2,3196 per galon, dan harga batu bara naik 4,91% menjadi US$ 149,60 per ton dalam sepekan terakhir.
Tren Pasar Global
Kenaikan harga juga terlihat pada gas berjangka di pasar Amsterdam Belanda dan gas UK yang masing-masing naik 2,50% menjadi EUR 40,74 per MWh dan 2,06% menjadi GBp 101,9816 per thm. Dinamika harga komoditas energi ini dipengaruhi oleh faktor permintaan, cuaca, serta kebijakan energi global.
Fluktuasi harga yang terjadi memperlihatkan bahwa investor dan pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan pasar energi untuk mengambil keputusan yang tepat.