Harga emas mengalami penurunan pada hari Senin, 14 Oktober 2023, didorong oleh penguatan dolar AS yang memberikan dampak signifikan terhadap harga komoditas ini. Selama perdagangan, harga emas spot tercatat turun sebesar 0,2% menjadi "US$ 2.651,99" per ons troi setelah sebelumnya mengalami kenaikan 1% dalam sesi perdagangan sebelumnya. Sementara harga emas berjangka AS juga mencatatkan penurunan sebesar 0,3%, mencapai "US$ 2.669,20" per ons troi.
Pengaruh Indeks Dolar
Pendorong lain dari penurunan harga emas adalah peningkatan indeks dolar, yang tumbuh sebesar 0,1% pada hari yang sama. Kenaikan indeks tersebut tidak jauh dari level tertinggi hampir dua bulan yang tercatat minggu lalu. Dengan dolar yang lebih kuat, emas batangan menjadi kurang menarik bagi investor yang bertransaksi dengan mata uang lain, hal ini turut mempengaruhi daya tarik emas sebagai aset investasi.
Proyeksi Pemotongan Suku Bunga Federal Reserve
Disisi lain, para investor sedang memantau dengan saksama potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Menurut analis pasar, Tim Waterer dari KCM Trade, momentum yang terus berlanjut pada mata uang AS, disertai ekspektasi pemotongan suku bunga yang terukur, menjadi salah satu hambatan bagi harga emas. Saat ini, para trader memberikan peluang sekitar 89% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan bulan November nanti. Sementara itu, ada 11% peluang bahwa Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga tetap.
Data Ekonomi yang Berpengaruh
Statistik terbaru menunjukkan bahwa harga produsen di AS tidak berubah bulan lalu, yang mungkin mempengaruhi keputusan Fed dalam mengekang suku bunga. Kebijakan suku bunga yang rendah cenderung memicu minat pada emas batangan, terutama saat situasi ekonomi dan geopolitik sedang bergejolak. Dengan imbal hasil yang nol, emas menjadi pilihan bagi para investor yang mencari perlindungan saat pasar berfluktuasi.
Antisipasi Komentar dari Pejabat Fed
Komentar dari pejabat Fed yang akan dilaksanakan dalam minggu ini diharapkan membawa lebih banyak kejelasan mengenai proyeksi pemotongan suku bunga. Bersamaan dengan itu, data penjualan ritel AS juga akan diperhatikan untuk mengevaluasi kekuatan ekonomi secara keseluruhan. Waterer menambahkan, jika para pembicara Fed memberikan sinyal yang meragukan mengenai seberapa banyak pemotongan suku bunga yang dapat diharapkan sebelum akhir tahun, hal tersebut dapat membawa dampak signifikan terhadap nilai dolar dan harga emas.
Perkembangan Ekonomi China
Di kancah global, perhatian juga tertuju pada langkah-langkah China yang berencana untuk meningkatkan utang secara signifikan dengan tujuan menghidupkan kembali ekonominya yang sedang lesu. Namun, ketidakpastian mengenai skala keseluruhan paket stimulus ini membuat banyak investor waspada. Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi konsumen di China menurun secara tak terduga pada bulan September, sementara deflasi harga produsen semakin dalam, menambah kerumitan bagi kebijakan ekonomi pemerintah.
Kesimpulan dan Outlook
Dari gambaran di atas, jelas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas sangat kompleks dan bergantung pada pergerakan di pasar valuta asing serta kebijakan moneter yang diterapkan oleh Federal Reserve dan pemerintah China. Investor dan analis pasar perlu mewaspadai perkembangan selanjutnya, terutama dalam konteks pemotongan suku bunga dan reaksi pasar terhadap langkah-langkah yang diambil oleh China. Dengan situasi yang terus berubah, harga emas bisa kembali berada di bawah tekanan atau malah menunjukkan potensi kenaikan tergantung pada arah kebijakan yang diambil oleh otoritas yang berwenang.