Harga emas telah mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, menarik perhatian para investor dan analis pasar. Kenaikan harga yang signifikan ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang melatarbelakanginya, terutama ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat dan ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden AS. Momen ini menjadi sangat penting bagi para pelaku pasar yang terus memantau perkembangan ekonomi yang berpengaruh terhadap nilai emas.
Situasi Terkini di Pasar Emas
Menurut informasi terkini, pada pukul 16.34 WIB, harga emas spot melonjak 0,2% menjadi sebesar US$ 2.678,13 per ons troi, setelah sebelumnya mencatat rekor tertinggi di angka US$ 2.685,60 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga menunjukkan peningkatan sebesar 0,1% menjadi US$ 2.693,60.
Pemilu dan Ketidakpastian Ekonomi
Analisis yang dilakukan oleh Lukman Otunuga, seorang analis riset senior dari FXTM, menyatakan bahwa ketidakpastian yang muncul akibat pemilihan umum yang semakin dekat, di mana Donald Trump dan Kamala Harris menjadi calon terkuat, turut memberikan dampak pada keputusan investor. Dalam situasi yang penuh ketegangan ini, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven yang lebih stabil dan aman.
Peningkatan Permintaan Emas
Dengan kondisi ini, harga emas telah mengalami peningkatan lebih dari 30% sepanjang tahun ini, mencetak rekor-rekor baru dalam prosentase kenaikan yang luar biasa. Penguatan harga emas pada umumnya dipicu oleh ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, yang sebelumnya sudah melakukan pengurangan besar-besaran bulan lalu.
Dua faktor kunci yang berkontribusi pada penguatan harga emas adalah:
- Pengaruh Suku Bunga: Penurunan suku bunga membuat emas menjadi lebih menarik karena logam mulia ini tidak memberikan bunga. Para investor memilih emas sebagai bentuk perlindungan dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
- Ketegangan Geopolitik: Ketidakpastian di dunia internasional, termasuk ketegangan yang berkepanjangan, turut mendorong investor untuk berinvestasi dalam aset safe haven seperti emas.
Perkiraan Harga Emas di Masa Depan
Dalam sebuah jajak pendapat oleh LBMA yang berlangsung di Miami, para analis memperkirakan bahwa harga emas menuju level yang lebih tinggi, mendekati US$ 3.000 per ons troi di tahun depan. Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menegaskan bahwa potensi tersebut menarik perhatian lebih banyak investor untuk memasukkan emas ke dalam portofolio mereka.
Tahun | Perkiraan Harga Emas (US$ per ons troi) |
---|---|
2024 | 2.941 |
2023 | 2.661 |
Sentimen Pasar dan Tindakan yang Diharapkan
Saat ini, pelaku pasar tengah menanti data ekonomi baru dari AS, termasuk data penjualan ritel dan produksi industri bulan September serta data klaim pengangguran mingguan. Serangkaian data yang mengecewakan dapat memicu spekulasi lebih lanjut seputar pemangkasan suku bunga oleh Fed, yang selanjutnya berpotensi membawa harga emas ke level lebih tinggi lagi.
Sementara itu, di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot mengalami penurunan sebesar 0,3% jadi US$ 31,57 per ons troi. Di sisi lain, harga platinum meningkat sebesar 0,6% menjadi US$ 999,20, sedangkan paladium turun 0,4% menjadi US$ 1.019,56.
Kesimpulan
Kenaikan harga emas yang terjadi saat ini mencerminkan ketidakpastian dalam konteks ekonomi global dan politik di AS. Dengan kondisi pasar yang dinamis dan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang terus meningkat, para investor diperkirakan akan semakin berfokus untuk menempatkan sejumlah investasi mereka pada emas, baik sebagai bentuk perlindungan nilai maupun spekulasi. Dalam waktu dekat, data ekonomi yang akan dirilis sangat penting untuk diperhatikan, seiring dengan perkembangan politik yang menjelang pemilihan presiden di AS.