Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Emas Melonjak, Apa yang Mendorong Kenaikan Harga Ini?

by Dika Saputra at 18 Oct 2024 10:27

Harga emas kembali menunjukkan tren kenaikan yang signifikan pada Jumat, 18 Oktober 2024, dengan harga per ons troi menembus level US$2.700. Kenaikan ini dipicu oleh berbagai ketidakpastian global, terutama menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah. Kenaikan harga ini juga didukung oleh kebijakan moneter yang longgar dari bank sentral di beberapa negara.

Faktor-faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Emas

Sebagaimana dilansir oleh Reuters, harga emas spot tercatat naik sebesar 0,5% menjadi US$2.706,76 per ons troi pada pukul 02.20 GMT. Ini menambah hampir 2% kenaikan harga selama minggu ini. Dalam konteks pasar yang lebih luas, kontrak emas berjangka AS juga mengalami lonjakan yang sama, mencapai US$2.722,00. Tai Wong, seorang pedagang logam independen di New York, mengatakan bahwa "Emas terus mengabaikan kenaikan dolar AS dan selalu reli pada setiap kesempatan. Ini adalah pasar bullish yang tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan."

Kondisi Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Meskipun data ekonomi AS menunjukkan adanya penguatan yang dapat memperkuat dolar AS serta imbal hasil obligasi, pasar emas tetap menunjukkan ketahanan. Para pedagang di pasar melihat adanya kemungkinan 90% bahwa The Fed akan memotong suku bunga pada bulan November mendatang. Kebijakan suku bunga yang rendah ini meningkatkan daya tarik emas, yang merupakan aset yang tidak memberikan hasil.

Ketegangan Geopolitik dan Dampaknya Terhadap Emas

Di sisi lain, ketegangan yang terjadi di Timur Tengah juga semakin memicu minat terhadap emas sebagai aset safe-haven. Hezbollah, setelah kehilangan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, telah menyatakan akan meningkatkan eskalasi terhadap Israel. Ketegangan geopolitik ini, selain mengkhawatirkan pasar secara umum, juga meningkatkan permintaan terhadap emas, yang biasanya dianggap sebagai aset aman selama masa-masa ketidakpastian.

Proyeksi Harga Emas ke Depan

Menurut analis BMI, harga emas diperkirakan akan tetap bergerak dalam kisaran US$2.500 hingga US$2.800 selama beberapa bulan mendatang. Proyeksi ini didasarkan pada ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed serta semakin meningkatnya ketegangan geopolitik global. Selain itu, kebijakan Bank Sentral Eropa yang juga memangkas suku bunga untuk yang ketiga kalinya dalam tahun ini menunjukkan adanya tren serupa dalam kebijakan moneter global.

Perkembangan Pasar Logam Lainnya

Sebagai tambahan, harga logam lainnya juga menunjukkan kenaikan. Perak spot tercatat naik 0,5% menjadi US$31,92 per ons troi, sementara platinum dan palladium juga mengalami lonjakan harga. Platinum bertambah 0,5% menjadi US$996,85, dan palladium meningkat 0,7% menjadi US$1.049,25. Kenaikan ini menandakan bahwa investor juga mulai melirik logam-logam berharga lainnya sebagai pilihan investasi.

Ekonomi China dan Dampaknya

Penting untuk dicatat bahwa ekonomi China juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, tumbuh 4,6% pada kuartal ketiga 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, sedikit mengungguli perkiraan para analis. Pertumbuhan ini bisa mempengaruhi pasar komoditas dan memberikan dampak positif bagi harga logam mulia, termasuk emas.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas yang melampaui US$2.700 per ons troi menunjukkan bahwa pasar tetap optimis meskipun ada tekanan dari berbagai faktor eksternal dan internal. Dengan adanya ketidakpastian politik, ketegangan geopolitik, serta kebijakan moneter yang longgar, emas semakin dilihat sebagai pilihan investasi yang aman. Investor diharapkan tetap mengikuti perkembangan pasar ini dengan seksama, karena situasi ini dapat memberikan peluang investasi yang menguntungkan di masa mendatang.