Wawasan Terkini

Dapatkan Wawasan Terkini Setiap Hari

Harga Emas Dunia Melonjak, Apa Penyebabnya?

Harga Emas Dunia Melonjak, Apa Penyebabnya?

by Eko Nugroho at 16 Oct 2024 20:47

Pergerakan harga emas dunia terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada Rabu (16/10), harga emas tercatat sebesar US$ 2.680 per ons troi, meningkat 0,72% dalam 24 jam terakhir dan mencatat penguatan kumulatif 2,75% dalam sepekan terakhir. Faktor utama yang mempengaruhi tren ini termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (Fed) dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Prediksi Harga Emas ke Depan

Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, ada kemungkinan harga emas dapat tembus hingga US$ 2.712 per ons troi pada pekan ini. Salah satu pendorong utamanya adalah spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh The Fed. Berdasarkan data dari Fedwatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember sudah berada di atas 80%. Bahkan, kemungkinan pemangkasan suku bunga di November tercatat sebesar 94,8%, dan untuk bulan Desember sebesar 89,8%.

Inflasi Inggris dan Reaksi Pasar

Selain itu, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh inflasi di Inggris yang menunjukkan kecenderungan stabil dan bahkan cenderung menurun. Ini memberi indikasi bahwa Bank of England (BoE) mungkin akan menurunkan suku bunga sekitar 50 hingga 60 basis poin pada bulan Oktober ini, yang dapat memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Tensi Geopolitik yang Memanas

Aspek lainnya yang turut mendongkrak harga emas adalah ketegangan geopolitik yang masih berlangsung di Timur Tengah. Ibrahim mencatat bahwa potensi perluasan serangan dari Lebanon ke Israel kemungkinan akan terus meningkatkan ketidakpastian di pasar. Meskipun saat ini tidak ada indikasi konkret bahwa Israel akan menyerang ladang minyak Iran, pengaruh senjata yang dikeluarkan oleh kelompok Hizbullah yang berasal dari Iran jelas mempengaruhi situasi keamanan.

Problematika Ekonomi China

Di sisi lain, permasalahan ekonomi di China turut menjadi perhatian banyak investor. Setelah pemerintah China menggelontorkan stimulus ekonomi, muncul tanda-tanda disinflasi yang menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut masih mengalami berbagai kesulitan. Ditambah lagi dengan lelang obligasi yang dilakukan pemerintah China senilai 6 triliun yuan, ini memberikan dorongan bagi investor untuk kembali melirik emas sebagai alternatif investasi.

Proyeksi dan Analisa Harga Emas

Secara keseluruhan, Ibrahim tetap mempertahankan proyeksi harga emas di angka US$ 2.750 per ons troi. Pendorong utama harga emas saat ini adalah kombinasi dari tensi geopolitik dan ekspektasi pemangkasan suku bunga dari The Fed.

Selanjutnya, Jonathan Octavianus dari Research and Development ICDX sepakat bahwa ketegangan geopolitik dan ekspektasi pemangkasan suku bunga adalah faktor utama yang mendukung harga emas. Dia juga menyoroti bahwa fokus pasar kini menunggu data penjualan ritel, produksi industri, dan klaim pengangguran dari AS, yang akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kebijakan moneter di masa depan.

Tingkatan Support dan Resistance Emas

Jonathan juga memberikan analisis teknis mengenai support dan resistance harga emas saat ini. Dia mencatat bahwa support terdekat beralih ke area US$ 2.630, sementara resistance terdekat berada di area US$ 2.685. Support terjauh berada pada kisaran US$ 2.580 hingga US$ 2.540, dan resistance terjauh berada di antara US$ 2.720 hingga US$ 2.755.

Kesimpulan

Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, baik dari segi ekonomi domestik maupun global, serta faktor politik yang berpotensi meningkatkan ketegangan, investor diharapkan melakukan analisis yang lebih mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Mempertimbangkan semua faktor ini, pergerakan harga emas saat ini dapat menjadi sinyal bagi investor untuk mengevaluasi kembali portofolio investasi mereka.